Senin, 22 Desember 2014


Genre : Nonfiksi Motivasi Islami
Penulis : Aby A. Izzuddin
Editor & Layout : Nihayatul Ilmiyah
Design Cover : Nihayatul Ilmiyah
Penerbit : Oksana 
ISBN : 978-602-1199-52-7
Tebal : 245 Hlm
Harga : Rp.45.000,-
CP Order : 083831498380 (Infokan judul, jumlah, alamat)
Sinopsis
Buku ini adalah catatan hati penulis yang sedang mengintip mesranya kebahagiaan, mengalun dari bait-bait renungan agar jumpa sejuknya senyuman.
Amat nestapa saat jiwa terluntang lantung di gurun kegalauan, dari mulai kisah cinta, kisah persahabatan, kisah keluarga, atau kisah kehidupan lainnya yang kadang menitipkan luka.
Maka di sini, di selembar gores pena ini ada syair, nasihat, hikmah, ayat, dan petuah yang dirangkum dalam satu kata, cinta.
Yah, cinta adalah guyur hujan saat hati kering kerontang akan tawa, cinta adalah selimut hangat saat jiwa menggigil tertusuk angin-angin lara, cinta adalah cahaya terang yang meyinari kegelapan hidup yang tertutup gelap duka, dan cinta adalah perahu yang terdayung dalam iman agar hidup sampai kepelabuhan firdaus.
Madarasah Cinta Pelipur Lara
Tertulis untukmu Akhi
Kau yang tersengat lebah kesedihan
Kau yang terjerat pilu kehampaan
Dan kau yang terguyur derai rintik tangisan
Ini tulisandariku, Untukmu Akhi
(Aku sedangberbicaradengan diriku sendiri)
Madrasah CintaPelipur Lara, buku ke-2 setelah Madrasah Cinta Untuk Wanita karya Aby A. Izzuddin ingin mengenalkan bagaimana cinta dapat menjadi penawar segala luka.
Selamat membaca, moga usai sudah segala lara, dengan ciuman hangat kebahagiaan.
Selasa, 16 Desember 2014
Genre : Nonfiksi Motivasi Remaja Islami
Penulis : Aby A. Izzuddin
Editor & Layout : Boneka Lilin
Design Cover : Bolin
Penerbit : Harfeey
ISBN : 978-602-1041-07-9
Tebal : 300 Hlm, 14,8 x 21 cm (A5)
Harga : Rp60.000,-
CP Order : 081904162092 (Infokan judul, jumlah, alamat)

Sinopsis
Buku ini adalah oase bagi wanita-wanita yang terluntang-lantung di gurun derita, saat panas kecewa menyengat tanpa pohon cinta yang meneduhi, saat dingin luka menusuk tanpa selimut kasih yang menghangatkan, dan saat debu-debu kesedihan terhampar di sepanjang gurun kehidupan tanpa arah. Mereka yang duduk bersama buku ini akan tersenyum mesra saat aliran nasihat yang mengalir dari oase iman, genangannya akan hilangkan dahaga cinta yang kering akan kebahagiaan.
Di selembar demi selembar buku ini ada taman kata yang dibalut dengan alunan sastra nan indah, bunga-bunga renungan berjajar hingga kita bagai berbicara dengan sekutip barisannya, kupu-kupu nasihat berkepakan hingga jelitanya mampu memikat senyuman, dan di atasnya berbundar pelangi do’a yang warnanya dapat membuat sang insan terpejam dalam keindahan iman.
Buku ini bukan sekadar alunan kata yang syairnya nasihat belaka. Tetapi ada sejarah, hikmah, cerita, puisi, kata mutiara, dan solusi yang mendayung di perahu taqwa agar dengannya kita sampai di pelabuhan Firdaus.
Selamat membaca!

***
“Cara penyampaian yang unik, jadi pembaca (saya) gak boring dan selalu tertarik baca.” (@ReefaAdja, Ustadzah TPQ Al-Hidayah, Gresik)
“Sebuah buku yang sangat memotivasi kaum wanita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan dihiasi dengan akhlak mulia, sungguh layak untuk dibaca dan membuatku ingin terus membaca sampai akhir.” (Alfi Nurlaila Hidayati, Mahasiswi Universitas Pamulang, Tangerang)
“Tulisan Kakak membangun banget, mudah dipahami, dan saya sangat suka. Di saat lagi galau ataupun senang membuat semangat dan semangat, dan salah satunya bikin saya cepat move on. Makasiiih." (Nurhayati Ratu Ragel, Karyawati, Hongkong)
“Tulisannya bagus, penuh nasihat. Walaupun terkadang pedas, tapi berani mengatakan yang real." (@idoetNniez, Guru SDN 5 Banyuasin, Palembang)
Kamis, 11 Desember 2014

Assalamualaikum....
Al-Hamdulillah, buku Madrasah Cinta untuk Wanita (Melukis Makna dalam Kata, Agar Menjadi Wanita Seindah Senyuman) dan buku ke-2 anaMadrasah Cinta Pelipur Lara (Merajut Makna dalam Kata, Agar Hidup Seindah Senyuman) versi e-book telah diterbitkan.
Jika Anda tertarik membeli ebook-nya, ini caranya:
1. Transfer 50 ribu rupiah (harga 2 ebook-nya) ke:
BRI 4092-0101-4447-536
a/n Abdul Muiz
2. email foto bukti transfer ke abdullah.izzuddin434@gmail.com
3. Dalam 3x24 jam e-book Madrasah Cinta untuk Wanita akan dikirimkan ke Anda melalui email yang Anda pakai untuk mengirimkan bukti transfer. Jika ada pertanyaan, Anda bisa menghubungi Akh Muiz di 085794191478 (SMS only)
****
Buku Madrasah Cinta Untuk Wanita versi Real-Book dapat dipesan dari sekarang dengan format; MadarsahCintaUntukWanita-JumlahBuku-Alamat (KodePos) kirim ke 081904162092 | Harga Rp 60.000 (Belum ongkir)
Buku ke-2 Madrasah Cinta Pelipur Lara hanya di jual versi ebook saja :)


Selasa, 09 Desember 2014
Assalamualaikum....

Al-Hamdulillah, buku Madrasah Cinta untuk Wanita versi e-book telah diterbitkan.

Judul; Madrasah Cinta untuk Wanita (Melukis Makna dalam Kata, Agar Menjadi Wanita Seindah Senyuman)
Penulis; Aby A. Izzuddin
Type File; pdf
Jumlah Halaman;
200 Hlm
Jika Anda tertarik membeli ebook-nya, ini caranya:
1. Transfer 25 ribu rupiah (harga ebook-nya) ke:
BRI 4092-0101-4447-536
a/n Abdul Muiz
2. email foto bukti transfer ke abdullah.izzuddin434@gmail.com
3. Dalam 3x24 jam e-book Madrasah Cinta untuk Wanita akan dikirimkan ke Anda melalui email yang kamu pakai untuk mengirimkan bukti transfer. Jika ada pertanyaan, kamu bisa menghubungi Akh Muiz di 085794191478 (SMS only)
*****
Versi Real-Book akan di Launching 1 Januari 2015

Inikah Cinta Pertamaku....?

Sabtu, 08 November 2014
Dear Deary....

Hari ini aku termenung dalam bingung yang teramat, kenapa bibirku senyam senyum sendiri?. Padahal diri tiada pernah seceria ini. Ah, aku sebagai anak sekolah memang seharusnya hanya punya satu masalah yaitu “PR Matematika” dan punya satu kebahagiaan yaitu “Libur Panjang”.

Tapi hari ini?, oh sungguh aku bingung, ada apa dengan diriku?, padahal seminggu lagi ada musuh besar bernama “Ulangan”, tapi kok?. Saat bercermin aku melihat bibir ini terus tersenyum, saat mandi aku mendengar lisan ini terus bernyanyi, dan saat berjalan ku rasakan tubuh ini semakin bergoyang.

Ini ada apa siiiiiiiiiiiiiiiih......?

***


Glek... entah kenapa wajahku pudar memucat, kakiku langsung lumpuh tak bergerak, mataku begitu enggan berkedip, dan jantungku malah berdendang amat keras saat berjumpa dengan sesosok wanita yang baru aku kenal.

Wanita itu bagai dongeng Cinderella, wajahnya ayu, senyumnya manis, langkahnya anggun, dan ucapnya santun.

“Hay siapa namamu?”, dia tidak menjawab bahkan tak menatapku. “Oyah kamu tinggal dimana?”, lagi-lagi dia tidak menjawab dan malah asyik berbincang bersama temannya. “Kamu anak baru ya disekolah ini?”, Oooooo dia tak menjawaaaaaab, Lha dia malah pergi lagi, apeeeees.

Hahahaa..... Aku tertawa sendiri. Ya iya lah dia tidak menjawab, wong aku nanyanya dalam hati. Kalo nanya langsung pake lisan mana berani?.

***

Senyumku merekah, ternyata wanita itu anak baru disekolahku. Tapi dia kakak kelasku, walaupun umurnya sama. Ia tinggal bersama kakaknya yang seorang bidan. Dia adalah.....

Lho kok tahu semua tentang dia?. Aku juga gak ngerti, seminggu ini aku bagai wartawan nanyain tentang dia ke teman-temannya.

“Cieeee Cieeeeee suka ya sama diaaaaaaaa?”, teman-teman makin menjadi-jadi mengolok karena seringnya aku menanyakan tentang dia.

Eh tunggu tunggu!, aku juga ingin bertanaya, “Inikah cinta?”

“Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang. Demikianlah cinta. Ia ditakdirkan jadi makna paling santun yang menyimpan kekuasaan besar.”

“Seperti api menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Kau hanya bisa menari di sekitarnya saat ia mengunggun. Atau berteduh saat matahari membakar kulit bumi. Atau meraung saat lidahnya melahap rumah-rumah, kota-kota, hutan-hutan. Dan seketika semua jadi abu. Semua jadi tiada. Seperti itulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kekuatan angkara murka yang mengawal dan melindungi kebaikan.”

“Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat”


Itulah kutipan yang ku baca di buku “Serial Cinta Anis Matta”

Yah, seharian ini aku ngubek-ngubek buku tentang cinta untuk menjawab pertanyaan itu.

“inikah cinta?”


Tapi sungguh tak ku temui jawaban itu, bukan tak ada yang menjawab, tapi karena memang terlalu banyak jawaban.

***

Hari demi hari terus berjalan, tak pernah ku menyapa wanita itu. Nyaliku yang amat ciut menjadi faktor utama. Dia seorang yang baik dan cantik, jadi rebutan lelaki sesekolah, juga sebagai kakak kelasku.

Tapi aku berterima kasih padanya, sebab karenanyalah akhirnya aku mendapat nilai besar dikelas. Lho kok bisa?. Yap, karena aku jadi siswa paling rajin sekolah kala itu. Sebelum-sebelumnya, pusing dikit udah izin gak masuk, tapi sekarang sakit agak parah juga dipaksain sekolah.

Apakah karena ingin melihat wanita itu?. Entahlah, yang pasti kalo dia tidak sekolah aku murung.

“Nak kenapa kamu murung?”. Kata guruku saat lagi belajar malah melongo kedepan meja.

“Eh pak guru, ini Pak lagi kehilangan sesuatu.”, sambil ayunkan kepala.

“Kehilangan uang?”, tanya pak guru lagi.

“Bukan pak, kehilangan mutiara indah.”, jawabku keceplosan.
“Wah yang bener?, dimana dimana?”

Teeeeeeeeeeeeeeeeetttttt


Bel pulang sekolah mengakhiri pembicaraan itu.

Lezatnya Hidangan Cinta

Cinta harus dirawat, agar mawarnya tidak layu tersentuh maksiat. Cinta harus dijaga, agar melatinya tidak punah tersengat dosa. Dan cinta harus diteduhi, agar tulipnya tidak mati terbunuh birahi.

Maka duhai ukhti, untuk menikmati kelezatan hidangan cinta, hendaklah kita awali dengan secangkir ta’ruf, kemudian siapkan semangkok khitbah lengkap dengan sayur maharnya, lalu setelahnya siapkan sepiring pelaminan,  kemudian cuci mulut dengan segarnya buah ijab qobul. Dan lalu rayakan dengan walimah yang bersahaja. Maka pujilah sang Maha Cinta seraya mengucap “Alhamdulillah”.

 Tercium mesra tangan sang suami, Terkecup  hangat kening sang  istri. Barakallahulakuma, “Semoga terajut keberkahan dalam sebenang demi sebenang kain kehidupan”. Wabaraka Alaikuma, “Kemudian kain itu terhambar halus agar dua sejoli dapat melangkah anggun bak raja dan ratu, guna melangkah menuju istana kebaikan”.  Wa Jama’a Bainakuma Fii Khoir  “Dan istana kebaikan itu berdiri megah menyempurnakan cinta mereka, ia tersenyum dipijakan bumi, ia membahagia disetapak langit, hingga surga merindui kehadiran sang raja dan ratu itu”.  Ya rabb; ridhoi pernikahan ini.

Full album religi ungu

Sabtu, 12 Juli 2014

Mencintai dalam Diam itu.....

Mencintai dalam diam itu, adalah menjaga perasaan cinta yg terpendam, ia menjadi sebuah rahasia yang hanya dirinya dan Allah saja yg tahu.

Lalu rahasia perasaan itu dibongkar, saat para saksi berkata "SAH" dimihrab pelaminan.

Mencintai dalam diam bukan menghayal hidup bersamanya, mengintip wall FBnya, atau memandang dari kejauhan.

Yang begitu bukan mencintai dalam diam, tetapi mencintai diam-diam

Kehilangan

Cup cup cuuuup, Sudah laaaah !, Lebih baik kehilangan manusia karena Allah, daripada kehilangan Allah karena manusia.

Semoga perpisahanmu dengan orang jahat, menjadi wasilah dipertemukannya dirimu dengan orang baik.

"Aduhai hati.... Janganlah kau menangis,sesungguhnya Allah senantiasa bersama kita"

Ya Rabb... Indahkan kisahku ini ¦ Aaamiin

Kupu-Kupu atau Kura-Kura

Ada dua wanita, yang pertama bagai kupu-kupu, ia pertontonkan kecantikan raganya hingga semua mata menatap mengagumi "MasyaAllah Ukhtii... cantiknya ciptaan Allah ini"

Wanita yg kedua bagai kura-kura, ia sembunyikan raganya didalam tempurung, hingga semua mata jarang menyebutnya cantik "Aduh neeeeng.... Yang seksi dong kaya Nabila, ditutup gitu Na'uzubillah"

Tapi tahukah..... Kupu-kupu usia hidupnya sebentar, sedang kura-kura usianya lebih lama.

Maka duhai engkau Wanita, apalah arti pujian manusia, sungguh pujian Allah lebih indah memakna.

Menjadi HIJABER ? Why Not ?

Tak Selamanya Cantik itu Indah

Duhai lelaki resapilah perkataan ini....

Kita faham, naluri mengharapkan wanita cantik itu ada, dan memang wajar adanya.

Namun mengertilah, secantik-cantiknya wanita, ia pasti tua juga. Uban dan keriput akan memudarkan pesona raganya.

Maka jika engkau meninggalkan kekasih halalmu yg baik hanya demi wanita yg lebih cantik darinya, saya katakan engkau sebodoh-bodohnya lelaki.

"Engkau rela meninggalkan semanis madu hanya demi sepahit empedu"

Teruntuk Calon Kekasih Halalku

Dear,.... Calon Kekasih Halalku

Assalamualaikum, Duhai engkau calon istriku !

Apa kabarmu hari ini ?, dan apa kabar imanmu detik ini ?, semoga disana engkau baik-baik saja, dan semoga setiap hembus nafasmu selalu dalam tuntunan Allah. Hingga ketika kelak kita berjumpa dibelai pelaminan, Hatiku tertakjub dengan keanggunan akhlakmu.

Duhai engaku calon kekasih halalku,

Mata ini belum jua memandang raut wajahmu, namun kuharap wajah itu selalu terbasahi percikan wudhu disebelum solat, dan kuharap wajah itu selalu berpeluk mesra diatas hampar sajadah disepertiga malam. Agar saat kita memadu kasih dalam bungkai rumah tangga nanti, engkau dan aku dapat mendayung bersama diperahu cinta, menuju pelabuhan syurga.

Duhai engkau calon kekasih halalmu,

Ketahuilah bahwa aku seorang pecemburu, kuharap dikesendirianmu saat ini engkau tidak memiliki kekasih selain aku jodohmu. Aku mungkin akan cemburu saat engkau pernah tertatap sembarang mata, pernah tersentuh sembarang pria, dan pernah terpeluk sembarang raga. Aku tidak bermaksud mengutip masa lalumu, tapi akan akan lebih bahagia jika engkau adalah cinta pertama sekaligus cinta terakhirku, yang kita berjumpa disurau pelaminan.

Duhai engkau calon kekasih halalku,

Kumohon jika kelak kita berjumpa, janganlah engkau mencintaiku karena wajah ini. sungguh wajah ini adalah sekulit yang kelak tiada lagi terpandang indah saat keriput dan uban menghinggapi.

Kumohon juga jika kelak berjumpa, janganlah engkau mencintaiku karena harta yang kumiliki. Sungguh harta hanyalah pemanis dunia yang tidak menjamin senyuman ditaman akhirat, dan mungkin harta ini akan lenyap saat taqdir allah merebutnya, atau saat kematian mencurinya.

Tapi kumohon cintailah aku karena Akhlak yang terbingkai dalam ketaatan. Aku tidak mengatakan aku seorang yang soleh, tapi paling tidak engkau kelak menerima pinanganku atas dasar karena Allah, bukan atas dasar karena wajah dan hartaku.

Duhai engkau calon kekasih halalku,

Sebelum kita berjumpa kuharap engkau sibuk mencari ilmu, bukan sibuk bergalau karena cinta, berlebay Karena cinta, dan atau beralay karena cinta. Ketahuailah saat kelak kita berumah tangga engkau pasti akan sadar, bahwa hidup tidak melulu berbicara masalah cinta. Aku ingin engkau berilmu agar dapat menasihatiku disaat hilaf, dan agar engkau mampu menjadi madrasah cinta bagi anak-anak kita kelak.

Duhai engkau calon kekasih halalku,

Sebenarnya masih banyak yang ingin kukatakan kepadamu, tapi semua itu ingin kukatakan saat engkau menjadi halal bagiku. Aku hanya ingin dikesendirianmu saat ini engkau sibuk menata hati. Agar santun ucapanmu, agar anggun akhlakmu. kerana Itulah yang kelak akan membuat taman keluarga kita berbunga sakinah, disana hinggap kupu-kupu mawadah, dan diatasnya terbundar pelangi rahmah yang ikut mensenyumi. Hingga keindahannya sampai kesyurga.

Duhai engkau calon kakasih halalku,

Semoga disana engkau baik-baik saja, dan semoga kita secepatnya berjumpa dalam majlis barakah. Hingga cinta kita mensenyumi dunia, hingga kasih kita dirindui syurga. Aaamiin

Dariku

Calon imam diistana hatimu

Bagai Api dan Kayu

Engkau yg terlena dalam cinta yang semu, bagai terlena api dengan kayu.

Keduanya nikmat menghangatkan. Tetapi setelah kehangatan itu sang api menjadi padam, lalu sang kayu berlebur menjadi abu.

Begitulah... Terkadang kenikmatan sesaat akan melenyapkan senyuman selamanya.

Berhati-hatilah Sahabatku !

Dalam Serial Cinta,

Dalam serial cinta, Tertulis bahwa cinta adalah sebuah kata tanpa benda, ia menjadi makna paling santun. Kehadirannya bagai api yg mengunggun, kita hanya bisa menari menikmati kobaran baranya.

Cinta jua bagai sinar pagi mentari,kita tak sanggup menepis sinarnya, kita hanya mampu memejamkan mata lalu menikmati hangatnya.

Cinta bagai "Tsunami" yg memporak-porandakan kota hati, gelombangnya menghanyutkan segala rasa. Dan rasa itu ada yg bermuara kesungai derita, dan ada yg bermuara kelaut bahagia.

Berpacaran di Palestina...



"Selamat pagi cayaaang, dah ma_em blooom ?", bisakah kata-kata itu terucap mesra saat buldozer meratakan rumahmu ?, saat zionis membunuh keluargamu ?, seperti dipalestin sana ?

"Aku menyanyangimu celamanyaaa", indahnya jika kata itu terucap utk anak2 Gaza yg makan sekali sehari, lalu meminum air mata sehari-hari, dibawah genangan darah yg mengalur tiada henti.

"Berduaan dibawah pohon rindang, dengan syahdunya nyayian burung", Ah indah.... Tapi cobalah berbulan madu diyerussalem, berduaan dibawah Tank, dengan nyanyian "merdu" peluru dan bom.

Aku termuak, saat yg lain berpacaran dgn Doi, dipalestina "berpacaran" dgn derita tiada henti.

Hay.... saya tidak berharap engkau menjadi seperti Palestina, tetapi saya berharap kita bisa belajar menjadi manusia.

Ironi Islam "Rahmatan Lil 'Alamin"



Demi toleransi, semua bersiaga menjaga perayaan Natal di Gereja ¦ Tapi tak ada keinginan membela Gaza walau hanya secuil doa

Demi Nasionalisme, Umat disuruh bungkam tentang Gaza karena dianggap urusan politik semata ¦ Lalu apa artinya kemanusiaan jika "Rahmatan Lil 'Alaminnya" hanya sebatas Negera ?

Demi Pancasila, Pembela Palestina dianggap wahabi, islam garis keras, atau teroris berbahaya ¦ Apalah daya jika nafsu lebih dominan sedang rasa persaudaraanya hilang tak ada ?

Silahkan katakan harus Toleransi, Nasionalis, dan atau Pancasilais. Tapi tolong jangan katakan Islam "Rahmatan Lil 'Alamin" jika doa pun tak sudi terucap utk mereka.

Mudahnya Berkata Baik

Ada yg bilang, "Berkata baik itu memang mudah, tapi tak semudah melaksanakannya"

"Tul... Kalau begitu, minimal berkatalah yg baik-baik, mudahkan ?"

Pelaksanaanya memang sulit, tapi jika berkata baik pun ndak bisa, gimna bisa dimudahkan ?

Buat Adeku yang Lagi Jatuh Cinta

Adiku yg cantik, dengar nasihat ini !

Saat Adik mulai merasakan perasaan cinta. Jangan biarkan keanggunanmu terlumpuri sekotor birahi.

Memasang status "Berpacaran" diFB bukan mesra dek, tapi memperlihatkan kekanakan dirimu.

Juga, "sayang-sayangan" diberanda bukan keromantisan Dek, tapi menunjukan betapa lugunya dirimu, seakan bangga dgn kemaksiatan bertopeng cinta.

Oyah Dek, PP jgn berdua dgn yg bukan Mahrom atuh, sama aja menabung dosa saat yg lain melihatnya.

Dek, udah yah... Kalo galau jgn dicurhatin kepublik, kan Adek punya Ibu, Ayah atau Sahabat... Adek juga punya Allah kan ?

Adiku, Masa remaja memang indah.... Tapi suatu saat adek akan sadar, bahwa berlebay diwaktu kecil, akan bergalau diwaktu besar.

Buat Adeku yang Belum Berhijab

Adiku yg cantik, dengarkan ini Dek !

Jika Allah mewajibkan berpuasa lalu adek bisa menjalankannya, mengapa adek tak bisa menjalankan kewajiban lainnya semisal berhijab ?,

Jika adek takut dibilang gk cantik, Lho ?, berhijab itu cantik, cuma orang ganteng yg gk berhijab , dan mungkin cuma lelaki hidung belang yg kepengen kmu buka aurat.

Apa ? ade belum siap ?, Lho... Waktu solat ade siap pake hijab mukena, masa diluar solat gk bisa, toh Allah kapanpun maha melihatkan ?, O iya, saat mau mencabut nyawa Malaikat Izrail juga gk nunggu adek siap dulu lho. Iiiiiih

Hah ?, takut dipecat dari kerjaan ?, ih Adek maaaah, kan yg ngasih rizki itu Allah bukan majikan Adek. hayooo masih ingatkaaan petuah 'Ulama ?

Adiku sayang.... katakan Bismillah, mulailah berhijab, memang sulit, tapi insya Allah dgn "memaksakan" akan terasa mudah. Oke

Buat Adeku yang lagi Galau

Adeku yg galau dengarkan ini !

Mau putus, ditolak, ato apapun yg melukai hatimu. Mengertilah bahwa itulah cara Allah menyayangimu, Allah gak mau adek di"PHP"in dgn orang yg blom tentu jadi jodohmu.

Udaaah, lupain aja dan mulailah tersenyum. Adek mah aneeeeh, udah tahu lg galau eeeeeeh malah denger lagu melow "luuuuumpuuhkanlah ingaaatankuuu...." aduuuuh, klo ingatannya lumpuh beneran gimana ?

Ehm ehm, udah deeeeh... jgn suka intipin profilnya, mandang2 fotonya, ngelamun berjam-jam. Gimana mau move on coba ?

Iyaaa kaka ngerti, tapi adek juga harus ngerti, masa depan adek jgn digadaikan cuma masalah cintrong. Ayooo belajar yg rajin, biar sukses.

Satu lagi, hidup adek bukan seperti drama korea yg clalu lomantis, dan adek juga bukan "Mbak Hanna" yg sabaaaar bget. Ini kehidupan asli dek. bukan sinetron.

Udah yah, move on aja, usirlah hantu kegalauan dgn pawang senyuman, okeh... Smile

Hanya 1 Mulut

Mengapakah Allah ciptakan 2 mata namun hanya ciptakan 1 mulut, itu agar sidikau bercermat melihat dulu sebelum pandai berbicara.

Mengapakah Allah ciptakan 2 telinga namun hanya ciptakan 1 mulut, itu agar sikamu berbanyak mendengar dulu sebelum beramai dalam kicau.

Mengapakah Allah ciptakan 2 tangan namun hanya ciptakan 1 mulut, itu agar sidiri mudah menutup bincang saat obrolnya berbau gibah, fitnah dan atau gosip.

Maka duhai manusia, jagalah lisanmu, ketika sulit sang lisan mengucap kalimat nan manfaat, maka diam terbungkam lebih santun, maka bungkam terdiam lebih anggun.

Penantian ? NO !

Menanti itu adalah sebuah kesabaran, tetapi sungguh banyak pilihan untuk melakukan kesabaran.

Memilih bersabar untuk menanti yg tak pasti, atau memilih bersabar melepaskan sang dicintai demi sesosok yg sudah pasti. Jodohmu.

Maka perkataan paling santun saat menembak cinta adalah.... "Aku lebih senang ditolak dgn kata TIDAK, daripada di"PHP" dengan kata NANTI"

"I'am Single and Very Happy"

Dikala sahur demi sahur cuma si "kentongan" yg setia membangunkanku, dikala itulah aku mulai tahu bahwa.....

"I'am Single and Very Happy"

Hanyalah kata-kata pemanis lisan untuk menutupi "kemewekan" hati,... HAYO NGAKU !

"Memaafkan sambil membuatnya menyesal"

Sabtu, 28 Juni 2014
Engkau yang hidupnya terhianati, mengertilah bahwa sebentuk apapun rasa perih akan mengenalkanmu pada rasa manis. Jangan kau balas... Harusnya engkau berterima kasih, kerena ia telah bersedia membuka topeng muslihatnya dengan tangannya sendiri.

Jika kau terluka jangan sibuk membalas, tetapi sibuklah mengobati. Jika kau sibuk membalas maka luka itu akan bernanah lagi bengkak. Seperti orang yang jarinya luka tertusuk tapi dibiarkan membusuk; diajak jabat tanganpun dia mengaduh jerit, dielus sayang pun dia mengerang sakit.

Maka sembuhkan lukamu dengan senyum memaafkan, sulit memang... tapi itulah cara untuk menyelam sambil meminum air. "Memaafkan sambil membuatnya menyesal"

Ya rabb, luluhkan hati ini agar mudah memaafkan sesama | Aamiin

Doa Malam ini

Doa Malam ini

Ya Allah, saya yang masih sendiri namun belum siap menikah. Maka ajari hamba untuk meng-Anggunkan kesendirian ini, lejitkan semangat belajar, kobarkan bara ikhtiar, kepakan sayap kebaikan. Agar pada saatnya nanti, jodohku membanggakan kesuksesan lahir bathinku.

Ya Allah, saya yang masih sendiri dan ingin segera menikah. Maka ajari hamba menjemput sang kekasih dengan senyum ridho-Mu, jangan biarkan hati ini jatuh cinta pada indahnya wajah, sungguh keindahan wajah akan terpudar termakan waktu. Dan jangan biarkan jiwa ini jatuh hati pada limpahnya harta, sungguh kelimpahan harta akan tercuri kematian.

Ya Allah, saya yang sudah menikah namun pasanganku kurang baik. percikanlah siraman cinta pada gersangnya sahara keluargaku. Jika percekcokan ini adalah salahnya maka ajari ia dengan bingkai ayat-ayatMu, namun jika ini adalah salahku sendiri maka tegurlah aku dengan sapaan hidayahMu.

Ya Allah, saya yang sudah menikah dan pasanganku amat baik. jadikan kebahagiaan ini adalah setapak barakah, yang antarkan kami ketaman sakinah, disana berjajar bunga-bunga mawaddah, lalu sicantik kupu-kupu rohmah terbang mensenyumi.

Ya rabb, hidangkan hamba dengan kelezatan ridho-Mu

Berqoulan Sadiida

Sebagai seorang Guru atau orang tua, terkadang "Qoulan Sadiida" hendak diamalkan.

Saat berkata, "Hey jangan bolos, Allah gak suka lho sama anak yang bolos", sebenarnya siapa yang tidak suka ?, kita atau Allah ?. tanpa sadar dengan ucapan itu kita sudah mencecoki anak dengan pikiran bahwa Allah maha tidak suka. "Ini Allah kenapa sich, dikit dikit gak suka, dikit dikit gak suka", Anak akan mudah bersu'uzhon kepada Allah.

Saat berkata, "Tuh kan nilainya kecil, kamu sih malas belajar", perkataan semacam itu akan membuat si anak berusaha terus menerus menyalahkan sesuatu, kalaupun ia rajin belajar tapi nilainya tetap jelek, ia tidak akan memahami tawakal, ia akan berkata "Tu kan nilai saya kecil lagi, gurunya sih gak bener ngajarnya", ia akan sibuk menyalahkan bukan intropeksi.

Terlalu dimanja juga salah, "Udaaaah, nilai kecil gapapa, nanti bisa besar ko", mungkin maksud kita agar anak tidak sedih, tetapi taukah ucapan itu akan membuatnya lemah, segala sesuatu yang belum ia selesaikan akan diakhiri dengan ucapan "Ah Sudahlah, nanti juga...." ia tidak akan paham fungsi Ikhtiar.

Semoga Allah menuntun lisan kita, agar benar dalam bercakap, agar baik dalam berucap, Berqoulan Sadiida (perkatan yang benar)

Sejantan Salman dan Sejujur Ummud Darda

Duhai Lelaki renungilah kata-kata ini.....

Jadilah engkau lelaki sebijak Salman Al-Farisi, ia tak paksakan wanita yang dicintainya untuk membalas mesra perasaan cintanya, saat ditolak Ummu Darda ia tetap mensenyum tulus, ia tetap membahagia ikhlas.

jika sang pujaan hendak menolakmu dan memilih lelaki lain ucapkanlah....

"Terima kasih ukhti, aku lebih suka melihat engkau bahagia kerena bisa menolakku, daripada melihat engkau menderita kerena terpaksa menerimaku"

Duhai Wanita renungilah kata-kata ini....

Jadilah engkau wanita sejujur Ummud Darda, ia menolak lamaran lelaki sesoleh Salman Al-Farisi, penolakan bukan karena birahi memandang yang lain lebih tampan atau kaya. Tetapi ia menyampaikan bahwa berbicara jujur meski menyakitkan lebih baik daripada berbicara bohong meski membahagiakan.

Jika tak menyukainya jujurlah mengucapkan...

"Maaf Akhi, mungkin Allah hendak mempersiapkan wanita yang lebih baik dari ana, semoga penolakan ini tidak mencerai beraikan pesaudaran kita, ana harap antum memaklumi dengan senyuman ketulusan"

Saat Cinta Terjatuh

Saat hati terjatuh dalam sandungan cinta, mungkin lebih baik berpisah sementara. Menyendiri seperti kepompong, memperbaiki, memantaskan diri, manata hati. Agar saat tiba waktunya, cinta itu akan tersemi mensenyumi dunia, lalu sakinahnya dirindui syurga.

Adalah fitrah seseorang jatuh cinta, tetapi jika belum siap ungkapkan lewat deklarasi halal maka tengoklah mentari. ia begitu mencintai bumi, tanpa pamrih ia sinari sepagi sampai sepetang, seembun sampai sesenja. Tetapi bijaknya, sang mentari tidak berani mendekati bumi, ia faham jika mendekat hanya akan membinasakan sang bumi yang ia cintai.

Seperti shaum, kesabaran itu menanti berbuka, nikmat saat hidangannya tersantap raga yang dahaga. Begitupun, menanti cinta yang halal adalah kesabaran, lalu berbuka dengan cicipan pelaminan akan terbitkan bahagia dari ufuk senyuman, serindang cinta

Terkadang Menangis itu Memang Perlu.

Hari ini aku mulai tersadar, bahwa terkadang menangis itu memang perlu.

Seperti menangis dikala menjumpai dosa diri yg sudah menyamudera. Seperti menangis dikala bakti pada orang tua telah mensemut. Seperti menangis dikala umur semakin merambat menuju kematian.

Saya justru heran, kenapa sebagian kaula muda malah ber-alay ria dengan menangis hanya karena masalah cinta.

Pemuda Pemudi Malang

Saya kasihan dengan sebagian anak muda yg sedang dimadu cinta. Pasang PP berduaan, sayang-sayangan dipublik, atau "status berpacaran" dipajang dengan bangga. Romantiskah ?

Kita memahami bahwa cinta adalah fitrah, tapi kita lupa... bahwa terkadang fitrah jua adalah ujian, dan kebanyakan tidak lulus saat mengerjakan ujian yg satu ini.

Dia bukan siapa-siapa kamu, jika memang cinta maka bijaklah. Jangan biarkan engkau dengan tanganmu sendiri menjerumuskannya kelembah kebodohan, kejurang kemaksiatan.

Satu lagi, realitasnya... Banyak pasangan muda yg bercerai karena terlalu sibuk berlebay ria. ia kurang faham, bahwa hidup tidak melulu berbicara masalah cinta.

Semoga kita tak termasuk pemuda-pemudi semalang itu

Si Centil Perebut Cinta

Ko ada yah... seseorang yg malah kecentilan karena berhasil merebut pasangan orang lain.

Ini ibarat pencuri bodoh yg riang bahagia karena berhasil mencuri seekor kecoa

Sebenarnya perebut milik orang bukan sedang berbahagia diatas penderitaan orang lain, tapi justru menderita diatas kebahagiaan orang lain.

Karena sang penghianat sedang masuk kerumahnya, sedang ia keluar dari rumah sebelumnya.

Makanan Paling Nikmat

"Sungguh.... tiada makan malam paling nikmat, selain makan malam bersama keluarga"

Semoga diselusa hari, dapat sahur dan berbuka bersama keluarga tercinta.

Selamat datang bulan cinta

Selamat datang bulan cinta

Semoga dengannya hati lirih menjadi bersih, ucap ambigu menjadi bermutu, akhlak tercela menjadi terpuja, dan ibadah biasa menjadi seluar biasa.

Selamat datang bulan cinta

Semoga genang dosa terkurasi, kering pahala terhujani, dan hampa bahagia terdekapi

Selamat datang bulan cinta

Semoga pelukannya menyadarkan setiap insan, bahwa cinta sejati adalah bilamana Allah, menjadi damba kerinduan disetiap hari

Taqobballahu Minna Waminkum Wataqobbal Yaa Kariim

Selayak Derai Tangisan

Aneh.... Wanita sering kali menangis duka saat dicampakan seorang penghianat, padahal harusnya ia tersenyum membahagia karena....

Ia yg dihianati hanya berpisah dengan orang yg TIDAK mencintainya, sedang si penghianat malah berpisah dengan orang yg TULUS mencintainya.

Sudah yah.... Tangisanmu hanya layak berderai jika kehilangan orang baik

Wanita semulia Khodijah





Tertakjub disejuta helai nafas, dikala mendengar melodi-melodi kisah Ibunda Khodijah yang sya’irnya mengirama, yang lantunnya syahdu menjelita, dan yang liriknya indah mempesona.

Adalah beliau istri pertama sang cahaya pengusir pegelapan Rosululah SAW, Ummul Mukminin Khodijah ini terlahir lima belas tahun sebelum tahun Gajah. Ia bagai mutiara disebumi lumpur, bagai melati disegersang tandus, bagai bintang diselangit malam. Ia wanita yang terkenal suci, mulia, dan terhormat dikota jahiliyyah sebelum kelahiran sang Rosul.

Khodijah adalah Bisnis Women kala itu, kekayaannya berlimpah, pun kedermawaan meruah. Saudagar ini dipinang hati dan raganya oleh Baginda Rosul saat ia menjadi janda berusia empat puluh tahun, Rosul yang saat itu berusia dua puluh lima tahun terhangatkan selimut kemuliaan sang khodijah, cinta pertama terbaik ini selalu sekata seucap, seiya sebenar dengan apa yang tersampai dan terlaku suaminya. Rosulullah Muhammad SAW. 

“Sesungguhnya di (Khodijah) adalah sebaik-bainya teman hidup”, Masha Allah, begitulah ungkap cinta dari Rosul sang penebar senyum disemesta alam.

Dialah insan pertama yang membenarkan islam saat diserukan Rosulullah, wanita ini kemuliaannya tiada tertandingi. Beliau adalah selimut dikala Nabi kedinginan tertusuk angin ujian saat menyusuri jalan dakwah, beliu adalah peneduh saat serintik hujan cobaan mengguyur sang suami. Lalu Allah menghadiahkan kabar gembira kepadanya melalui Rosulullah “Akan diberikan kepadanya rumah disyurga  yang tidak ada kebisingan dan tidak ada rasa capek didalamnya”

Khodijah binti Khuwaliid bin Asad Al-Qurasiyiyah Al-Asadiyah adalah ibunda kaum Mukminin. Kemuliaannya tercantum dalam catatan Adz-Dzahabi “Khodijah seorang yang sangat berakal lagi terhormat, teguh beragama, terjaga dari sifat keji, beliau mulia, yang termasuk penghuni syurga. Adalah Rosulullah Muhammad biasa memujinya dan mengutamakan dirinya dari istri-istrinya yang lain”

Khodijah begitu dicintai Rosulullah, dan serasa cinta yang melaut dalam, menyamudera luas itu membuat Ibunda Aisyah cemburu, “Aku tidak pernah cemburu terhadap madu yang lainnya melebihi kecemburuanku pada Khodijah, dikarenakan saking seringnya Nabi Muhammad menyebut-nyebut nama Khodijah”. Ini padahal Khodijah telah wafat sebelum sang nabi meminang Aisyah. Begitulah, Khodijah yang kemuliaannya selalui dicintai siapapun yang ikhlas mencicipi keteladannya. 

Khodijah adalah pionir terdepan dalam membantu dakwah rosulullah. harta ia korbankan, pikiran ia sampaikan, tenaga ia pergunakan. Maka sangat layak dirinya terjanjikan Syurga oleh Allah SWT.

Keteladananya sebagai seorang wanita sekaligus istri dan Ibu patut kita tiru, lisannya begitu santun bermutu, jauh dari ucapan sesampah ambigu. Prilakunya anggun bermakna, jauh dari gerak penuh dosa. Kesabaran yang luas meng”sahara”, ketaatan yang tinggi meng”everest” , dialah wanita sebenar-benarnya kemuliaan.
Maka duhai engkau wanita yang semoga kemuliaan khodijah tersungai kemuara hidupmu, cobalah mangasah kisah sang bunda untuk kemudian terlangkahkan dalam sejejak demi sejejak kehidupanmu.

Khodijah memang kala sebelum menjadi istri Rosul adalah janda, tetapi beliau tidak menggalau melamun penuh duka, justru beliau menjadi sesosok wanita yang disegani. Hal itu terjadi kerana sang bunda sedetik semenit menjalani hidup dengan terus menata akhlak, meniti iman. Apapun gelar yang tersandang, janda maupun gadis, jikalah sibuk mendadani hati maka aura cantiknya akan memikat lelaki soleh untuk bermukim abadi dihati. Seperti Rosulullah bermukim dihati khodijah dengan membawa bingkisan cinta, cinta yang tiada pernah berhenti walau kematian mempisahi. 

Keteladan selanjutnya yang perlu kita curi dari kamar hidup sang Khodijah adalah liontin kemandirian yang terkalung dalam sedetak sedetik kehidupannya. Ialah wanita yang membuktikan kepada khalayak insan, bahwa “Man Jadda Wa Jada” adalah seikat kata guna meraih kesuksesan yang menceriakan hidup. Beliau saudgar kaya, sebagai bukti bahwa wanita bukanlah makhluk bodoh lagi lemah, jikalah wanita sanggup menjemput rizkinya dengan tangan-tangan ikhtiar yang bergandeng dengan kodratnya, maka sungguh harta akan berebut untuk singgah disakunya. Apalagi ditambah dengan keanggunan akhlak, para dokter diseluruh dunia akan memvonisnya sebagai wanita paling bahagia. Ia bukan sekedar menguasai dunia, tapi kaki nya pun hendak sampai ke taman syurga.

Kemudian, keteladan Siti Khodijah adalah beliau yang walau kaya tetapi tidak mencari jodoh lewat wajah-wajah tampan, maupun kantong-kanton mapan. Beliau sadar, jika mencintai lelaki hanya karena ketampanan saja, maka disekemudian hari sang dedaunan tampan akan tergerogoti ulat uban dan serangga keriput. Juga jikalah mencintai lelaki hanya karena kekayaan saja, maka disekemudian waktu sang harta akan hilang dicuri kematian. Beliau lebih memlih lelaki sederhana bernama Muhammad SAW, karena cinta itu datang terpikat akhlak sang Nabi, maka benar adanya, kita hendaklah memilih pendamping yang soleh. Lelaki soleh yang mencintaimu maka dengan segenap nafasnya ia akan membahagiakanmu, tetapi jika lelaki itu tidak mencintaimu maka kesolehannya tidak akan pernah menyakitimu. Pun jikalau engkau yang tidak mencintainya, maka kebaikan demi kebaikan yang kelak ia berikan kepadamu akan membuat hatimu terjatu dalam pelukannya cintanya, sepenuh kasih, serindang cinta.

Ehm... Kisah bagaimana Khodijah menjembut jodoh sejatinya begitu memesrai jiwa, dimasa kini wanita merasa gengsi jika harus “menembak” duluan kepada seorang lelaki. Tidak dengan Khodijah, sekalipun beliau wanita tetapi dirinya tidak merasa malu. Beliau hendak menikah, dan menikah samalah melakukan kebaikan, jadi kenapa harus malu kalau untuk sebuah kebaikan ?. Maka jika engkau ingin menitipkan senyummu kepada seseorang yang kau yakini kebaikannya, maka bolehlah menyatakan dulua, usah gengsi apalagi malu. Jika diterima maka bersiaplah merayakan cinta, jika ditolak maka bersiaplah merayakan bahagia. Lho ko ?, ya iya, kebahagian itu adalah dimana kita berhasil melakukan suatu kebaikan yang tidak semua manusia bisa melakukannya.Seperti seorang petani miskin diberi kesempatan menunaikan haji, ia bahagia sangat karena tidak semua petani miskin seberuntung dia yang dapat melakukan kebaikan. 

Terakhir, petiklah hikmah dari serindang pohon kebaikan Ibunda Khodijah, walaupun ia wanita terhormat dan kaya raya, tetapi beliu tidak pernah sombong. Bahkan dirinya terkenal sebagai wanita paling dermawan. Meski ia lebih kaya dari suaminya tetapi ketaatannya tidak mennguap, ia faham betul tugasnya sebagai seorang istri, yaitu taat dan patuh kepada sang suami agar terjalin harmoni. Demi melukis bahagia diatas kanvas bumi, lalu keindahan lukisan itu terpampang di istana Syurgawi.

Maka teruslah, percantik hati dengan “lipstik” kemuliaan, “bedak” kehormtan”, dan “masker” ketaatan. Semoga hidupmu semulia Khodijah, semulia cinta.

Wanita Secerdas Aisyah




Rosulullah memadu asmara halal dengan gadis cantik bernama Aisyah, wanita ayu  yang dilahirkan empat tahun sebelum Nabi SAW diutus menjadi seorang rosul. Sang gadis itu bermain lincah berlincah main ketika  masa kanak-kanak, kelincahan itu bagai bibit yang melincahkan daya pikir dan daya ingat Ibunda Aisyah semasa depannya.

Dua tahun setelah ibunda Khodijah wafat tersapa wahyu dari Allah agar sang Nabi menikahi si anak riag Aisyah. Wahyu itu tersampaikan melalui selembar sutra yang dibawa malaikat jibril lewat senafas mimpi. “Ini adalah istrimu”, ucap Jibril. Lalu sang Nabi menjawab dengan lisan ketaatan, dengan bibir ketundukan, “Jika ini benar dari Allah, niscaya akan terlaksana”. 

Aisyah yang saat itu belum genap berusia sepuluh tahun dipinang oleh baginda rosulullah, kaum masa kini yang bersahabat dengan kebodohannya menjadikan pernikahn beda usia ini sebagai bulan-bulanan fitnah. Padahal Rosul tidak akan menikah dengan dan kapan tanpa seizin Allah, maka selain memupuk cinta, pernikahan rosul adalah jalan dakwah untuk menuntun manusia menuju seindah pelabuhan firdaus. Dan terbukti, pinangan rosul tidak membuat Aisyah tertunduk menolak, justru ia seriang seceria menyambut cinta yang mengabadi hingga ke syurga.

Mas kawin 500 dirham menjadi saksi terbingkainya uluran cinta yang penuh lika liku, romansa indah, kecemburuan sang istri manja yang melangit, atau badai fitnah yang sempat menghantam tawa keluarga barakah itu, semua kisahnya membuat semiliar manusia cemburu akan bidak biduk keromantisan dua insan mulia ini. Aisyah tinggal merajut belai kasih dikamar samping Masjid Nabawi, dikamar sakinah itulah turun berhujan rintikan wahyu yang sampai detik ini manfaatnya masih terkecup manis, masih tercium wangi.  Dan akan selamanya manis, dan akan seutuhnya wangi. 

Aisyah adalah ummul Mukminin Ummu Abdillah, Shiddiqoh binti Shiddiqul Akbar, berjuta teladan hendaknya kita contek untuk lebih mensenyumi hidup ini dengan rekahan ridho Allah SWT.

Dikala memadu rumah tangga dengan sang Rosul, Aisyah adalah sosok yang begitu “rakus” akan ilmu, begitu haus akan pengetahuan, dan begitu rajin akan menimba pelajaran. Lautan ilmu ia kuras segayung demi segayung, berbagai bidang ilmu ia pegang untuk kemudian disampaikan guna mengukir kemanfaatn umat. Ia lahap ilmu Al-Quran dan tafsirnya, ia kuasai ribuan hadist, ia pahami pengetahuan fiqh, sastra bahasa arab pun tak luput ia kuasai, bahkna seni dan syair kala itu ia hafal. Satu kata, Menakjubkan.

Begitulah sang Aisyah memberikan kuliah umum kepada wanita-wanita khususnya masa kini. Bahwa kecerdasan, kepintaran, atau penguasaan ilmu bukan hanya milik kaum laki-laki. Wanita harus cerdas, karena madrasah pertama bagi segelumat manusia adalah wanita yang biasa terpanggil Ibu. Jikalah wanita didunia ini memilih menjadi bodoh, maka benar adanya, Dunia akan diisi senafas sedetak manusia bodoh. 

Kecerdasan seorang Aisyah membuatnya bergelar sebagai Al-Mukassirin (orang yang paling banyak meriwayatkan hadist), 297 hadist dalam kitab shahihain dan 174 hadist yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih, dengan begitu hampir 2210 hadist beliu hafal. Beliu adalah penghafal hadist setelah Abu Hurairah, Ibn Umar, Anas bin Malik, dan Ibn Abbas. Kecerdasan luar biasa, dan keluar biasaan itu tidak didapat dari berdiam menopang dagu, tetapi bergerak menopang segerak ilmu. Masya Allah.

Maka duhai engkau wanita yang semoga kecerdasan Ibunda Aisyah menyelinap masuk keruang nafasmu, dengarlah keteladan Aisyah dengan telinga amal. Engkau seharusnya berikhtiar untuk menjadi wanita dan ibu yang cerdas. Tugasmu bukan sekedar memasak, tentu koki yang lebih tepat, tugasmu bukan sekedar menyapu, tentu pembantu yang lebih siap, tugasmu bukan sekedar menungguai rumah, tentu satpam yang lebih faham. Tugasmu adalah menjadi manager rumah tangga, agar perjalannya mulus, agar pahala terinvesati memiliar, agar dengan ilmu yang kau punya dapat bergandeng dengan suami, dan agar kecerdasan yang dimiliki menjadi sarana mendidik buah hati tercinta.

Jadilah profesor rumah tangga yang siap membantu suami dengan kesamudraan ilmu, jadilah dosen dalam rumah yang siap mencetak kader-kader Robbani yang bervisi duniawai sekaligus ukhrowi.
Juga, wanita harus berperan aktif membina umat, ranah dakwah wanita bukan hanya didalam rumah. Tetapi bagaimana memastikan bahwa diranah publik pun bisa berbicara banyak, guna menata keserakan taman bumi yang kita injak.

Sungguh tak terbayang jika wanita memilih menjadi manusia bodoh, tentu dunia ini akan semakin bodoh. Timbalah ilmu dengan semangat mendayu dayu, sekolahlah setinggi-tingginya, pesantrenkan diri dengan sebenar-benarnya. Wanita harus siap menjadi partner pemimipin keluarga bernama suami, agar keluarga itu membahagia didunia, menertawa disyuga. Serindang cinta.

Dan sekali lagi, jadilah wanita yang berbicara banyak diranah publik. Yang kesntunan ucapnya menjadi teladan, yang kebaikan akhlaknya menjadi kemanfaatan. Ucapnya didengar, sorotnya ditatap, geraknya ditiru, dan tentu hidupnya bagai sepohon pisang. Kita tahu pohon pisang jika sudah berbuah tak akan berbuah lagi, akan tetapi pohon pisang selalu melahirkan tunas untuk mencipta buah dikemudian lusa. Engkau sebagai manusia yang nafasnya sedang merambat menuju pintu kematian, sebelum nafas menghela pulang maka berikankanla tunas kebaikan, dan sungguh tunas itu tak akan terberi jika engkau hanya tersebut sebagai manusia bodoh.

Duhai engkau wanita, selain kecerdasan yang luar biasa, Ibunda Aisyah juga sosok yang amat tegas dalam menerapkan hukum Allah. Kala itu banyak wanita-wanita pelanggar syariat, dengan berbekal ilmu ia tegur dengan teriak ketegasan. Pun begitu dengan dirimu, tegaslah saat ilmu yang kau miliki mengatakan bahwa ada yang salah didepan sorotan matamu. Tegurlah dengan ucap santun, tegurlah dengan laku anggun.

Putri hawa, engkau yang adalah nafas pertama yang helanya dirasakan manusia, semuanya berawal darimu. Peradabaan tergagah tergantung dari belai didikmu. Jika tak ada ilmu yang bernaung dikepalamu maka terpastikan bumi ini akan hancur, moral akan semakin tercurat keburukan dan tercoret kejahatan. 

Maka jadilah, jadilah wanita secerdas Aisyah. Namun bila mana menyamainya sesuatu yang tidak mungkin...........

Cukup ikhtiarkan dengan belajar, dengan belajar, dan dengan belajar. Serindang tulus, sesamudra keikhlasan, demi terciptanya keindah keanggun serekah senyuman. Disehampar bumi.