Tentang Aswaja

Senin, 09 Maret 2015

Saya, ketika tidak melakukan qunut shubuh (waktu itu lupa), dikagetkan dengan celetuk seorang ikhwan, "Wah, bukannya antum pengajar di sekolah NU? Antum bukan Ahlussunnah wal Jama'ah yah? Ingat lho, hanya golongan Aswaja saja yang masuk surga."
Saya, juga mendapati perdebatan di Facebook. Katanya, Persis, Muhammadyah, HTI, PKS, atau Salafy adalah Wahabi, bukan ahlus sunnah.
Sebentar-sebentar. Saya orang NU, tapi kok pemikiran sebagian -sekali lagi sebagian- dari orang-orang NU (kebetulan ikhwan itu aktivis NU) mengganggap di luar mereka bukan Aswaja.
Bahkan, disebut sebagai Wahabi. Sedihnya, sebagian dari mereka ada yang menfatwa tidak akan masuk surga.
Astagfirullahal Adhiiim.
Sebagai orang NU, saya perlu meluruskan kesalah pahaman ini.
Aswaja, secara umum adalah : satu kelompok atau golongan yang senantiasa komitmen mengikuti sunnah Nabi Saw. Dan Thoriqoh para shahabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fisik (fiqh) dan hakikat (Tasawwuf dan Akhlaq).
Dalam Islam, manhaj hanya ada dua. Yaitu Ahlusunnah dan Non-Ahlusunnah.
Jadi, Wahabi itu kelompok yah! Bukan Manhaj.
Pahamilah... Mau dia HTI, PKS, JT, NU, Muhammadyah, Persis, bahkan Salafy Wahabi pun adalah Ahlusunnah. Insya Allah.
Lalu apa bedanya dari kelompok-kelompok itu? Wallahu a'lam, mungkin ini bagian dari 'Fastabiqul Khairat' atau berlomba-lomba dalam kebaikan.
Kelompok kita belum tentu benar, pun sebaliknya. Maka di manapun kelompok Anda saat ini. Yang penting Sidqunniyah (benar dalam niat)
Tidak seperi meraka, siapa namanya? Iya itu, Islam Leberal. Mereka mengaku Ahlusunnah tapi menentang aturan Islam.
Oleh itu, hindari perdebatan apalagi kafir mengkafirkan, bid'ah membid'ahkan, dan apa pun itu tanpa ilmu dam tabayyun.
Akhi, saya rindu tegaknya Khilafah, maka saya selalu welcome bahkan ikut menyebarkan pemikiran HT. Buku-buku Ustadz Felix Siauw (Kader HTI) saya baca dan publikasikan.
Juga, jika Anda membaca buku saya, Anda akan menemukan nama Ustadz Anis Matta, Ustadz Salim, Ustadz Hilmi, (Alm) Ustadz Rahmat Abdullah dan Ustadz Cahyadi yang notabenenya para aktivis PKS.
Saya, juga belajar di Pesantren Persis dan Muhammdiyah.
Bahkan di Masjid kami, mempersilahkan Jama'ah Tablig untuk i'tikaf dan berdakwah.
Saya juga 'rakus' membaca buku-buku karya ulama Salafy.
Jadi saya kira ikhwah, selama ada dalil... usah meributkan masalah khilafiyah, apalagi masih se-aqidah, masih satu syahadat.
Jadi insya Allah, kelompok-kelompok yang saya sebutkan di atas satu Manhaj. Yakni, Ahlusunnah wal Jama'ah.
Semoga Allah kumpulkan kita semua, kelak di surgaNya. Aaamin.

0 komentar:

Posting Komentar