Tak Ada Cinta Sejati Sebelum Pernikahan

Senin, 09 Maret 2015
Aku melihat wajah itu murung, betapa berat senyuman di wajahnya menukil, di pipinya terus mengurai rintik-rintik air mata, ditemani dengan suara seguk-seguk yang keluar dari bibir lusuhnya.
Dia, adalah seorang yang dulunya berjumpa dengan sesosok insan yang menjadi labuhan segala keluh kesah. Perhatian, rayuan, sapaan, sentuhan, bahkan pelukan sang insan itu menjadi bayang kenangan yang tak bisa ditepis olehnya.
Insan itu, kini hanyalah kekasih yang berubah nama menjadi 'mantan'. Alangkah nestapa memang, saat sang mantan itu kini terbahak ceria bersama kekasih barunya. Lebih nestapa, ternyata kekasih barunya lebih baik dari dirinya. Aduhai lebih lebih nestapa lagi, ia melihat kebahagiaan sang mantan dengan mata yang berkaca, merintik bersama kenangan.
Duhai kau, ijinkan aku mengucapkan belasungkawa atas kegalauanmu itu. Ah, sudah ada dalam Al Quran perihal terlarangnya pacaran, sudah tertulis dalam hadist tentang haramnya khalwat, sudah terdengar ribuan nasihat tentang bahayanya virus cinta semu.
Tapi kau, duh!, tetap saja bermain di atas perasaan tanpa logika, tanpa iman.
Maka bagaimanakah aku mengasihanimu?
Sudah yah! Jangan lagi menangis, semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagimu. Sungguh, tak ada cinta sejati sebelum pernikahan.

1 komentar:

  1. Ahmad Yusril Fikri mengatakan...:

    Assalamu'alaikum Kak.
    kak, saya mau izin share ya Kak,

Posting Komentar