Engkau
yang hidupnya terhianati, mengertilah bahwa sebentuk apapun rasa perih
akan mengenalkanmu pada rasa manis. Jangan kau balas... Harusnya engkau
berterima kasih, kerena ia telah bersedia membuka topeng muslihatnya
dengan tangannya sendiri.
Jika kau terluka jangan sibuk
membalas, tetapi sibuklah mengobati. Jika kau sibuk membalas maka luka
itu akan bernanah lagi bengkak. Seperti orang yang jarinya luka tertusuk tapi dibiarkan membusuk; diajak jabat tanganpun dia mengaduh jerit, dielus sayang pun dia mengerang sakit.
Maka sembuhkan lukamu dengan senyum memaafkan, sulit memang... tapi
itulah cara untuk menyelam sambil meminum air. "Memaafkan sambil
membuatnya menyesal"
Ya rabb, luluhkan hati ini agar mudah memaafkan sesama | Aamiin
Doa Malam ini
Diposting oleh
Unknown
di
03.20
Doa Malam ini
Ya Allah, saya yang masih sendiri namun belum siap menikah. Maka ajari hamba untuk meng-Anggunkan kesendirian ini, lejitkan semangat belajar, kobarkan bara ikhtiar, kepakan sayap kebaikan. Agar pada saatnya nanti, jodohku membanggakan kesuksesan lahir bathinku.
Ya Allah, saya yang masih sendiri dan ingin segera menikah. Maka ajari hamba menjemput sang kekasih dengan senyum ridho-Mu, jangan biarkan hati ini jatuh cinta pada indahnya wajah, sungguh keindahan wajah akan terpudar termakan waktu. Dan jangan biarkan jiwa ini jatuh hati pada limpahnya harta, sungguh kelimpahan harta akan tercuri kematian.
Ya Allah, saya yang sudah menikah namun pasanganku kurang baik. percikanlah siraman cinta pada gersangnya sahara keluargaku. Jika percekcokan ini adalah salahnya maka ajari ia dengan bingkai ayat-ayatMu, namun jika ini adalah salahku sendiri maka tegurlah aku dengan sapaan hidayahMu.
Ya Allah, saya yang sudah menikah dan pasanganku amat baik. jadikan kebahagiaan ini adalah setapak barakah, yang antarkan kami ketaman sakinah, disana berjajar bunga-bunga mawaddah, lalu sicantik kupu-kupu rohmah terbang mensenyumi.
Ya rabb, hidangkan hamba dengan kelezatan ridho-Mu
Ya Allah, saya yang masih sendiri namun belum siap menikah. Maka ajari hamba untuk meng-Anggunkan kesendirian ini, lejitkan semangat belajar, kobarkan bara ikhtiar, kepakan sayap kebaikan. Agar pada saatnya nanti, jodohku membanggakan kesuksesan lahir bathinku.
Ya Allah, saya yang masih sendiri dan ingin segera menikah. Maka ajari hamba menjemput sang kekasih dengan senyum ridho-Mu, jangan biarkan hati ini jatuh cinta pada indahnya wajah, sungguh keindahan wajah akan terpudar termakan waktu. Dan jangan biarkan jiwa ini jatuh hati pada limpahnya harta, sungguh kelimpahan harta akan tercuri kematian.
Ya Allah, saya yang sudah menikah namun pasanganku kurang baik. percikanlah siraman cinta pada gersangnya sahara keluargaku. Jika percekcokan ini adalah salahnya maka ajari ia dengan bingkai ayat-ayatMu, namun jika ini adalah salahku sendiri maka tegurlah aku dengan sapaan hidayahMu.
Ya Allah, saya yang sudah menikah dan pasanganku amat baik. jadikan kebahagiaan ini adalah setapak barakah, yang antarkan kami ketaman sakinah, disana berjajar bunga-bunga mawaddah, lalu sicantik kupu-kupu rohmah terbang mensenyumi.
Ya rabb, hidangkan hamba dengan kelezatan ridho-Mu
Berqoulan Sadiida
Diposting oleh
Unknown
di
03.20
Sebagai seorang Guru atau orang tua, terkadang "Qoulan Sadiida" hendak diamalkan.
Saat berkata, "Hey jangan bolos, Allah gak suka lho sama anak yang bolos", sebenarnya siapa yang tidak suka ?, kita atau Allah ?. tanpa sadar dengan ucapan itu kita sudah mencecoki anak dengan pikiran bahwa Allah maha tidak suka. "Ini Allah kenapa sich, dikit dikit gak suka, dikit dikit gak suka", Anak akan mudah bersu'uzhon kepada Allah.
Saat berkata, "Tuh kan nilainya kecil, kamu sih malas belajar", perkataan semacam itu akan membuat si anak berusaha terus menerus menyalahkan sesuatu, kalaupun ia rajin belajar tapi nilainya tetap jelek, ia tidak akan memahami tawakal, ia akan berkata "Tu kan nilai saya kecil lagi, gurunya sih gak bener ngajarnya", ia akan sibuk menyalahkan bukan intropeksi.
Terlalu dimanja juga salah, "Udaaaah, nilai kecil gapapa, nanti bisa besar ko", mungkin maksud kita agar anak tidak sedih, tetapi taukah ucapan itu akan membuatnya lemah, segala sesuatu yang belum ia selesaikan akan diakhiri dengan ucapan "Ah Sudahlah, nanti juga...." ia tidak akan paham fungsi Ikhtiar.
Semoga Allah menuntun lisan kita, agar benar dalam bercakap, agar baik dalam berucap, Berqoulan Sadiida (perkatan yang benar)
Saat berkata, "Hey jangan bolos, Allah gak suka lho sama anak yang bolos", sebenarnya siapa yang tidak suka ?, kita atau Allah ?. tanpa sadar dengan ucapan itu kita sudah mencecoki anak dengan pikiran bahwa Allah maha tidak suka. "Ini Allah kenapa sich, dikit dikit gak suka, dikit dikit gak suka", Anak akan mudah bersu'uzhon kepada Allah.
Saat berkata, "Tuh kan nilainya kecil, kamu sih malas belajar", perkataan semacam itu akan membuat si anak berusaha terus menerus menyalahkan sesuatu, kalaupun ia rajin belajar tapi nilainya tetap jelek, ia tidak akan memahami tawakal, ia akan berkata "Tu kan nilai saya kecil lagi, gurunya sih gak bener ngajarnya", ia akan sibuk menyalahkan bukan intropeksi.
Terlalu dimanja juga salah, "Udaaaah, nilai kecil gapapa, nanti bisa besar ko", mungkin maksud kita agar anak tidak sedih, tetapi taukah ucapan itu akan membuatnya lemah, segala sesuatu yang belum ia selesaikan akan diakhiri dengan ucapan "Ah Sudahlah, nanti juga...." ia tidak akan paham fungsi Ikhtiar.
Semoga Allah menuntun lisan kita, agar benar dalam bercakap, agar baik dalam berucap, Berqoulan Sadiida (perkatan yang benar)
Sejantan Salman dan Sejujur Ummud Darda
Diposting oleh
Unknown
di
03.19
Duhai Lelaki renungilah kata-kata ini.....
Jadilah engkau lelaki sebijak Salman Al-Farisi, ia tak paksakan wanita yang dicintainya untuk membalas mesra perasaan cintanya, saat ditolak Ummu Darda ia tetap mensenyum tulus, ia tetap membahagia ikhlas.
jika sang pujaan hendak menolakmu dan memilih lelaki lain ucapkanlah....
"Terima kasih ukhti, aku lebih suka melihat engkau bahagia kerena bisa menolakku, daripada melihat engkau menderita kerena terpaksa menerimaku"
Duhai Wanita renungilah kata-kata ini....
Jadilah engkau wanita sejujur Ummud Darda, ia menolak lamaran lelaki sesoleh Salman Al-Farisi, penolakan bukan karena birahi memandang yang lain lebih tampan atau kaya. Tetapi ia menyampaikan bahwa berbicara jujur meski menyakitkan lebih baik daripada berbicara bohong meski membahagiakan.
Jika tak menyukainya jujurlah mengucapkan...
"Maaf Akhi, mungkin Allah hendak mempersiapkan wanita yang lebih baik dari ana, semoga penolakan ini tidak mencerai beraikan pesaudaran kita, ana harap antum memaklumi dengan senyuman ketulusan"
Jadilah engkau lelaki sebijak Salman Al-Farisi, ia tak paksakan wanita yang dicintainya untuk membalas mesra perasaan cintanya, saat ditolak Ummu Darda ia tetap mensenyum tulus, ia tetap membahagia ikhlas.
jika sang pujaan hendak menolakmu dan memilih lelaki lain ucapkanlah....
"Terima kasih ukhti, aku lebih suka melihat engkau bahagia kerena bisa menolakku, daripada melihat engkau menderita kerena terpaksa menerimaku"
Duhai Wanita renungilah kata-kata ini....
Jadilah engkau wanita sejujur Ummud Darda, ia menolak lamaran lelaki sesoleh Salman Al-Farisi, penolakan bukan karena birahi memandang yang lain lebih tampan atau kaya. Tetapi ia menyampaikan bahwa berbicara jujur meski menyakitkan lebih baik daripada berbicara bohong meski membahagiakan.
Jika tak menyukainya jujurlah mengucapkan...
"Maaf Akhi, mungkin Allah hendak mempersiapkan wanita yang lebih baik dari ana, semoga penolakan ini tidak mencerai beraikan pesaudaran kita, ana harap antum memaklumi dengan senyuman ketulusan"
Saat Cinta Terjatuh
Diposting oleh
Unknown
di
03.17
Saat
hati terjatuh dalam sandungan cinta, mungkin lebih baik berpisah
sementara. Menyendiri seperti kepompong, memperbaiki, memantaskan diri,
manata hati. Agar saat tiba waktunya, cinta itu akan tersemi mensenyumi
dunia, lalu sakinahnya dirindui syurga.
Adalah fitrah seseorang jatuh cinta, tetapi jika belum siap ungkapkan lewat deklarasi halal maka tengoklah mentari. ia begitu mencintai bumi, tanpa pamrih ia sinari sepagi sampai sepetang, seembun sampai sesenja. Tetapi bijaknya, sang mentari tidak berani mendekati bumi, ia faham jika mendekat hanya akan membinasakan sang bumi yang ia cintai.
Seperti shaum, kesabaran itu menanti berbuka, nikmat saat hidangannya tersantap raga yang dahaga. Begitupun, menanti cinta yang halal adalah kesabaran, lalu berbuka dengan cicipan pelaminan akan terbitkan bahagia dari ufuk senyuman, serindang cinta
Adalah fitrah seseorang jatuh cinta, tetapi jika belum siap ungkapkan lewat deklarasi halal maka tengoklah mentari. ia begitu mencintai bumi, tanpa pamrih ia sinari sepagi sampai sepetang, seembun sampai sesenja. Tetapi bijaknya, sang mentari tidak berani mendekati bumi, ia faham jika mendekat hanya akan membinasakan sang bumi yang ia cintai.
Seperti shaum, kesabaran itu menanti berbuka, nikmat saat hidangannya tersantap raga yang dahaga. Begitupun, menanti cinta yang halal adalah kesabaran, lalu berbuka dengan cicipan pelaminan akan terbitkan bahagia dari ufuk senyuman, serindang cinta
Terkadang Menangis itu Memang Perlu.
Diposting oleh
Unknown
di
03.17
Hari ini aku mulai tersadar, bahwa terkadang menangis itu memang perlu.
Seperti menangis dikala menjumpai dosa diri yg sudah menyamudera. Seperti menangis dikala bakti pada orang tua telah mensemut. Seperti menangis dikala umur semakin merambat menuju kematian.
Saya justru heran, kenapa sebagian kaula muda malah ber-alay ria dengan menangis hanya karena masalah cinta.
Seperti menangis dikala menjumpai dosa diri yg sudah menyamudera. Seperti menangis dikala bakti pada orang tua telah mensemut. Seperti menangis dikala umur semakin merambat menuju kematian.
Saya justru heran, kenapa sebagian kaula muda malah ber-alay ria dengan menangis hanya karena masalah cinta.
Pemuda Pemudi Malang
Diposting oleh
Unknown
di
03.16
Saya
kasihan dengan sebagian anak muda yg sedang dimadu cinta. Pasang PP
berduaan, sayang-sayangan dipublik, atau "status berpacaran" dipajang
dengan bangga. Romantiskah ?
Kita memahami bahwa cinta adalah fitrah, tapi kita lupa... bahwa terkadang fitrah jua adalah ujian, dan kebanyakan tidak lulus saat mengerjakan ujian yg satu ini.
Dia bukan siapa-siapa kamu, jika memang cinta maka bijaklah. Jangan biarkan engkau dengan tanganmu sendiri menjerumuskannya kelembah kebodohan, kejurang kemaksiatan.
Satu lagi, realitasnya... Banyak pasangan muda yg bercerai karena terlalu sibuk berlebay ria. ia kurang faham, bahwa hidup tidak melulu berbicara masalah cinta.
Semoga kita tak termasuk pemuda-pemudi semalang itu
Kita memahami bahwa cinta adalah fitrah, tapi kita lupa... bahwa terkadang fitrah jua adalah ujian, dan kebanyakan tidak lulus saat mengerjakan ujian yg satu ini.
Dia bukan siapa-siapa kamu, jika memang cinta maka bijaklah. Jangan biarkan engkau dengan tanganmu sendiri menjerumuskannya kelembah kebodohan, kejurang kemaksiatan.
Satu lagi, realitasnya... Banyak pasangan muda yg bercerai karena terlalu sibuk berlebay ria. ia kurang faham, bahwa hidup tidak melulu berbicara masalah cinta.
Semoga kita tak termasuk pemuda-pemudi semalang itu
Si Centil Perebut Cinta
Diposting oleh
Unknown
di
03.15
Ko ada yah... seseorang yg malah kecentilan karena berhasil merebut pasangan orang lain.
Ini ibarat pencuri bodoh yg riang bahagia karena berhasil mencuri seekor kecoa
Sebenarnya perebut milik orang bukan sedang berbahagia diatas penderitaan orang lain, tapi justru menderita diatas kebahagiaan orang lain.
Karena sang penghianat sedang masuk kerumahnya, sedang ia keluar dari rumah sebelumnya.
Ini ibarat pencuri bodoh yg riang bahagia karena berhasil mencuri seekor kecoa
Sebenarnya perebut milik orang bukan sedang berbahagia diatas penderitaan orang lain, tapi justru menderita diatas kebahagiaan orang lain.
Karena sang penghianat sedang masuk kerumahnya, sedang ia keluar dari rumah sebelumnya.
Makanan Paling Nikmat
Diposting oleh
Unknown
di
03.14
"Sungguh.... tiada makan malam paling nikmat, selain makan malam bersama keluarga"
Semoga diselusa hari, dapat sahur dan berbuka bersama keluarga tercinta.
Semoga diselusa hari, dapat sahur dan berbuka bersama keluarga tercinta.
Selamat datang bulan cinta
Diposting oleh
Unknown
di
03.14
Selamat datang bulan cinta
Semoga dengannya hati lirih menjadi bersih, ucap ambigu menjadi bermutu, akhlak tercela menjadi terpuja, dan ibadah biasa menjadi seluar biasa.
Selamat datang bulan cinta
Semoga genang dosa terkurasi, kering pahala terhujani, dan hampa bahagia terdekapi
Selamat datang bulan cinta
Semoga pelukannya menyadarkan setiap insan, bahwa cinta sejati adalah bilamana Allah, menjadi damba kerinduan disetiap hari
Taqobballahu Minna Waminkum Wataqobbal Yaa Kariim
Semoga dengannya hati lirih menjadi bersih, ucap ambigu menjadi bermutu, akhlak tercela menjadi terpuja, dan ibadah biasa menjadi seluar biasa.
Selamat datang bulan cinta
Semoga genang dosa terkurasi, kering pahala terhujani, dan hampa bahagia terdekapi
Selamat datang bulan cinta
Semoga pelukannya menyadarkan setiap insan, bahwa cinta sejati adalah bilamana Allah, menjadi damba kerinduan disetiap hari
Taqobballahu Minna Waminkum Wataqobbal Yaa Kariim
Selayak Derai Tangisan
Diposting oleh
Unknown
di
03.13
Aneh....
Wanita sering kali menangis duka saat dicampakan seorang penghianat,
padahal harusnya ia tersenyum membahagia karena....
Ia yg dihianati hanya berpisah dengan orang yg TIDAK mencintainya, sedang si penghianat malah berpisah dengan orang yg TULUS mencintainya.
Sudah yah.... Tangisanmu hanya layak berderai jika kehilangan orang baik
Ia yg dihianati hanya berpisah dengan orang yg TIDAK mencintainya, sedang si penghianat malah berpisah dengan orang yg TULUS mencintainya.
Sudah yah.... Tangisanmu hanya layak berderai jika kehilangan orang baik
Wanita semulia Khodijah
Diposting oleh
Unknown
di
03.09
Tertakjub
disejuta helai nafas, dikala mendengar melodi-melodi kisah Ibunda Khodijah yang
sya’irnya mengirama, yang lantunnya syahdu menjelita, dan yang liriknya indah
mempesona.
Adalah
beliau istri pertama sang cahaya pengusir pegelapan Rosululah SAW, Ummul
Mukminin Khodijah ini terlahir lima belas tahun sebelum tahun Gajah. Ia bagai
mutiara disebumi lumpur, bagai melati disegersang tandus, bagai bintang
diselangit malam. Ia wanita yang terkenal suci, mulia, dan terhormat dikota
jahiliyyah sebelum kelahiran sang Rosul.
Khodijah
adalah Bisnis Women kala itu, kekayaannya berlimpah, pun kedermawaan meruah.
Saudagar ini dipinang hati dan raganya oleh Baginda Rosul saat ia menjadi janda
berusia empat puluh tahun, Rosul yang saat itu berusia dua puluh lima tahun
terhangatkan selimut kemuliaan sang khodijah, cinta pertama terbaik ini selalu
sekata seucap, seiya sebenar dengan apa yang tersampai dan terlaku suaminya.
Rosulullah Muhammad SAW.
“Sesungguhnya
di (Khodijah) adalah sebaik-bainya teman hidup”, Masha Allah, begitulah ungkap
cinta dari Rosul sang penebar senyum disemesta alam.
Dialah
insan pertama yang membenarkan islam saat diserukan Rosulullah, wanita ini
kemuliaannya tiada tertandingi. Beliau adalah selimut dikala Nabi kedinginan
tertusuk angin ujian saat menyusuri jalan dakwah, beliu adalah peneduh saat
serintik hujan cobaan mengguyur sang suami. Lalu Allah menghadiahkan kabar
gembira kepadanya melalui Rosulullah “Akan diberikan kepadanya rumah
disyurga yang tidak ada kebisingan dan
tidak ada rasa capek didalamnya”
Khodijah
binti Khuwaliid bin Asad Al-Qurasiyiyah Al-Asadiyah adalah ibunda kaum
Mukminin. Kemuliaannya tercantum dalam catatan Adz-Dzahabi “Khodijah seorang
yang sangat berakal lagi terhormat, teguh beragama, terjaga dari sifat keji,
beliau mulia, yang termasuk penghuni syurga. Adalah Rosulullah Muhammad biasa
memujinya dan mengutamakan dirinya dari istri-istrinya yang lain”
Khodijah
begitu dicintai Rosulullah, dan serasa cinta yang melaut dalam, menyamudera
luas itu membuat Ibunda Aisyah cemburu, “Aku tidak pernah cemburu terhadap madu
yang lainnya melebihi kecemburuanku pada Khodijah, dikarenakan saking seringnya
Nabi Muhammad menyebut-nyebut nama Khodijah”. Ini padahal Khodijah telah wafat
sebelum sang nabi meminang Aisyah. Begitulah, Khodijah yang kemuliaannya
selalui dicintai siapapun yang ikhlas mencicipi keteladannya.
Khodijah
adalah pionir terdepan dalam membantu dakwah rosulullah. harta ia korbankan,
pikiran ia sampaikan, tenaga ia pergunakan. Maka sangat layak dirinya terjanjikan
Syurga oleh Allah SWT.
Keteladananya
sebagai seorang wanita sekaligus istri dan Ibu patut kita tiru, lisannya begitu
santun bermutu, jauh dari ucapan sesampah ambigu. Prilakunya anggun bermakna,
jauh dari gerak penuh dosa. Kesabaran yang luas meng”sahara”, ketaatan yang
tinggi meng”everest” , dialah wanita sebenar-benarnya kemuliaan.
Maka
duhai engkau wanita yang semoga kemuliaan khodijah tersungai kemuara hidupmu,
cobalah mangasah kisah sang bunda untuk kemudian terlangkahkan dalam sejejak
demi sejejak kehidupanmu.
Khodijah
memang kala sebelum menjadi istri Rosul adalah janda, tetapi beliau tidak
menggalau melamun penuh duka, justru beliau menjadi sesosok wanita yang
disegani. Hal itu terjadi kerana sang bunda sedetik semenit menjalani hidup dengan
terus menata akhlak, meniti iman. Apapun gelar yang tersandang, janda maupun
gadis, jikalah sibuk mendadani hati maka aura cantiknya akan memikat lelaki
soleh untuk bermukim abadi dihati. Seperti Rosulullah bermukim dihati khodijah
dengan membawa bingkisan cinta, cinta yang tiada pernah berhenti walau kematian
mempisahi.
Keteladan
selanjutnya yang perlu kita curi dari kamar hidup sang Khodijah adalah liontin
kemandirian yang terkalung dalam sedetak sedetik kehidupannya. Ialah wanita
yang membuktikan kepada khalayak insan, bahwa “Man Jadda Wa Jada” adalah seikat
kata guna meraih kesuksesan yang menceriakan hidup. Beliau saudgar kaya,
sebagai bukti bahwa wanita bukanlah makhluk bodoh lagi lemah, jikalah wanita
sanggup menjemput rizkinya dengan tangan-tangan ikhtiar yang bergandeng dengan
kodratnya, maka sungguh harta akan berebut untuk singgah disakunya. Apalagi
ditambah dengan keanggunan akhlak, para dokter diseluruh dunia akan memvonisnya
sebagai wanita paling bahagia. Ia bukan sekedar menguasai dunia, tapi kaki nya
pun hendak sampai ke taman syurga.
Kemudian,
keteladan Siti Khodijah adalah beliau yang walau kaya tetapi tidak mencari
jodoh lewat wajah-wajah tampan, maupun kantong-kanton mapan. Beliau sadar, jika
mencintai lelaki hanya karena ketampanan saja, maka disekemudian hari sang
dedaunan tampan akan tergerogoti ulat uban dan serangga keriput. Juga jikalah
mencintai lelaki hanya karena kekayaan saja, maka disekemudian waktu sang harta
akan hilang dicuri kematian. Beliau lebih memlih lelaki sederhana bernama
Muhammad SAW, karena cinta itu datang terpikat akhlak sang Nabi, maka benar
adanya, kita hendaklah memilih pendamping yang soleh. Lelaki soleh yang
mencintaimu maka dengan segenap nafasnya ia akan membahagiakanmu, tetapi jika
lelaki itu tidak mencintaimu maka kesolehannya tidak akan pernah menyakitimu.
Pun jikalau engkau yang tidak mencintainya, maka kebaikan demi kebaikan yang
kelak ia berikan kepadamu akan membuat hatimu terjatu dalam pelukannya
cintanya, sepenuh kasih, serindang cinta.
Ehm...
Kisah bagaimana Khodijah menjembut jodoh sejatinya begitu memesrai jiwa, dimasa
kini wanita merasa gengsi jika harus “menembak” duluan kepada seorang lelaki.
Tidak dengan Khodijah, sekalipun beliau wanita tetapi dirinya tidak merasa
malu. Beliau hendak menikah, dan menikah samalah melakukan kebaikan, jadi
kenapa harus malu kalau untuk sebuah kebaikan ?. Maka jika engkau ingin
menitipkan senyummu kepada seseorang yang kau yakini kebaikannya, maka bolehlah
menyatakan dulua, usah gengsi apalagi malu. Jika diterima maka bersiaplah
merayakan cinta, jika ditolak maka bersiaplah merayakan bahagia. Lho ko ?, ya
iya, kebahagian itu adalah dimana kita berhasil melakukan suatu kebaikan yang
tidak semua manusia bisa melakukannya.Seperti seorang petani miskin diberi
kesempatan menunaikan haji, ia bahagia sangat karena tidak semua petani miskin
seberuntung dia yang dapat melakukan kebaikan.
Terakhir,
petiklah hikmah dari serindang pohon kebaikan Ibunda Khodijah, walaupun ia
wanita terhormat dan kaya raya, tetapi beliu tidak pernah sombong. Bahkan
dirinya terkenal sebagai wanita paling dermawan. Meski ia lebih kaya dari
suaminya tetapi ketaatannya tidak mennguap, ia faham betul tugasnya sebagai
seorang istri, yaitu taat dan patuh kepada sang suami agar terjalin harmoni.
Demi melukis bahagia diatas kanvas bumi, lalu keindahan lukisan itu terpampang
di istana Syurgawi.
Maka
teruslah, percantik hati dengan “lipstik” kemuliaan, “bedak” kehormtan”, dan
“masker” ketaatan. Semoga hidupmu semulia Khodijah, semulia cinta.
Wanita Secerdas Aisyah
Diposting oleh
Unknown
di
03.06
Rosulullah
memadu asmara halal dengan gadis cantik bernama Aisyah, wanita ayu yang dilahirkan empat tahun sebelum Nabi SAW
diutus menjadi seorang rosul. Sang gadis itu bermain lincah berlincah main
ketika masa kanak-kanak, kelincahan itu
bagai bibit yang melincahkan daya pikir dan daya ingat Ibunda Aisyah semasa
depannya.
Dua
tahun setelah ibunda Khodijah wafat tersapa wahyu dari Allah agar sang Nabi
menikahi si anak riag Aisyah. Wahyu itu tersampaikan melalui selembar sutra
yang dibawa malaikat jibril lewat senafas mimpi. “Ini adalah istrimu”, ucap
Jibril. Lalu sang Nabi menjawab dengan lisan ketaatan, dengan bibir ketundukan,
“Jika ini benar dari Allah, niscaya akan terlaksana”.
Aisyah
yang saat itu belum genap berusia sepuluh tahun dipinang oleh baginda
rosulullah, kaum masa kini yang bersahabat dengan kebodohannya menjadikan
pernikahn beda usia ini sebagai bulan-bulanan fitnah. Padahal Rosul tidak akan
menikah dengan dan kapan tanpa seizin Allah, maka selain memupuk cinta,
pernikahan rosul adalah jalan dakwah untuk menuntun manusia menuju seindah
pelabuhan firdaus. Dan terbukti, pinangan rosul tidak membuat Aisyah tertunduk
menolak, justru ia seriang seceria menyambut cinta yang mengabadi hingga ke
syurga.
Mas
kawin 500 dirham menjadi saksi terbingkainya uluran cinta yang penuh lika liku,
romansa indah, kecemburuan sang istri manja yang melangit, atau badai fitnah
yang sempat menghantam tawa keluarga barakah itu, semua kisahnya membuat
semiliar manusia cemburu akan bidak biduk keromantisan dua insan mulia ini.
Aisyah tinggal merajut belai kasih dikamar samping Masjid Nabawi, dikamar
sakinah itulah turun berhujan rintikan wahyu yang sampai detik ini manfaatnya
masih terkecup manis, masih tercium wangi.
Dan akan selamanya manis, dan akan seutuhnya wangi.
Aisyah
adalah ummul Mukminin Ummu Abdillah, Shiddiqoh binti Shiddiqul Akbar, berjuta
teladan hendaknya kita contek untuk lebih mensenyumi hidup ini dengan rekahan
ridho Allah SWT.
Dikala
memadu rumah tangga dengan sang Rosul, Aisyah adalah sosok yang begitu “rakus”
akan ilmu, begitu haus akan pengetahuan, dan begitu rajin akan menimba
pelajaran. Lautan ilmu ia kuras segayung demi segayung, berbagai bidang ilmu ia
pegang untuk kemudian disampaikan guna mengukir kemanfaatn umat. Ia lahap ilmu
Al-Quran dan tafsirnya, ia kuasai ribuan hadist, ia pahami pengetahuan fiqh,
sastra bahasa arab pun tak luput ia kuasai, bahkna seni dan syair kala itu ia
hafal. Satu kata, Menakjubkan.
Begitulah
sang Aisyah memberikan kuliah umum kepada wanita-wanita khususnya masa kini.
Bahwa kecerdasan, kepintaran, atau penguasaan ilmu bukan hanya milik kaum
laki-laki. Wanita harus cerdas, karena madrasah pertama bagi segelumat manusia
adalah wanita yang biasa terpanggil Ibu. Jikalah wanita didunia ini memilih
menjadi bodoh, maka benar adanya, Dunia akan diisi senafas sedetak manusia
bodoh.
Kecerdasan
seorang Aisyah membuatnya bergelar sebagai Al-Mukassirin (orang yang paling
banyak meriwayatkan hadist), 297 hadist dalam kitab shahihain dan 174 hadist
yang mencapai derajat muttafaq ‘alaih, dengan begitu hampir 2210 hadist beliu
hafal. Beliu adalah penghafal hadist setelah Abu Hurairah, Ibn Umar, Anas bin
Malik, dan Ibn Abbas. Kecerdasan luar biasa, dan keluar biasaan itu tidak
didapat dari berdiam menopang dagu, tetapi bergerak menopang segerak ilmu.
Masya Allah.
Maka
duhai engkau wanita yang semoga kecerdasan Ibunda Aisyah menyelinap masuk
keruang nafasmu, dengarlah keteladan Aisyah dengan telinga amal. Engkau
seharusnya berikhtiar untuk menjadi wanita dan ibu yang cerdas. Tugasmu bukan
sekedar memasak, tentu koki yang lebih tepat, tugasmu bukan sekedar menyapu,
tentu pembantu yang lebih siap, tugasmu bukan sekedar menungguai rumah, tentu
satpam yang lebih faham. Tugasmu adalah menjadi manager rumah tangga, agar
perjalannya mulus, agar pahala terinvesati memiliar, agar dengan ilmu yang kau
punya dapat bergandeng dengan suami, dan agar kecerdasan yang dimiliki menjadi
sarana mendidik buah hati tercinta.
Jadilah
profesor rumah tangga yang siap membantu suami dengan kesamudraan ilmu, jadilah
dosen dalam rumah yang siap mencetak kader-kader Robbani yang bervisi duniawai
sekaligus ukhrowi.
Juga,
wanita harus berperan aktif membina umat, ranah dakwah wanita bukan hanya
didalam rumah. Tetapi bagaimana memastikan bahwa diranah publik pun bisa
berbicara banyak, guna menata keserakan taman bumi yang kita injak.
Sungguh
tak terbayang jika wanita memilih menjadi manusia bodoh, tentu dunia ini akan
semakin bodoh. Timbalah ilmu dengan semangat mendayu dayu, sekolahlah
setinggi-tingginya, pesantrenkan diri dengan sebenar-benarnya. Wanita harus
siap menjadi partner pemimipin keluarga bernama suami, agar keluarga itu
membahagia didunia, menertawa disyuga. Serindang cinta.
Dan
sekali lagi, jadilah wanita yang berbicara banyak diranah publik. Yang
kesntunan ucapnya menjadi teladan, yang kebaikan akhlaknya menjadi kemanfaatan.
Ucapnya didengar, sorotnya ditatap, geraknya ditiru, dan tentu hidupnya bagai
sepohon pisang. Kita tahu pohon pisang jika sudah berbuah tak akan berbuah
lagi, akan tetapi pohon pisang selalu melahirkan tunas untuk mencipta buah
dikemudian lusa. Engkau sebagai manusia yang nafasnya sedang merambat menuju
pintu kematian, sebelum nafas menghela pulang maka berikankanla tunas kebaikan,
dan sungguh tunas itu tak akan terberi jika engkau hanya tersebut sebagai
manusia bodoh.
Duhai
engkau wanita, selain kecerdasan yang luar biasa, Ibunda Aisyah juga sosok yang
amat tegas dalam menerapkan hukum Allah. Kala itu banyak wanita-wanita
pelanggar syariat, dengan berbekal ilmu ia tegur dengan teriak ketegasan. Pun
begitu dengan dirimu, tegaslah saat ilmu yang kau miliki mengatakan bahwa ada
yang salah didepan sorotan matamu. Tegurlah dengan ucap santun, tegurlah dengan
laku anggun.
Putri
hawa, engkau yang adalah nafas pertama yang helanya dirasakan manusia, semuanya
berawal darimu. Peradabaan tergagah tergantung dari belai didikmu. Jika tak ada
ilmu yang bernaung dikepalamu maka terpastikan bumi ini akan hancur, moral akan
semakin tercurat keburukan dan tercoret kejahatan.
Maka jadilah, jadilah wanita
secerdas Aisyah. Namun bila mana menyamainya sesuatu yang tidak
mungkin...........
Cukup
ikhtiarkan dengan belajar, dengan belajar, dan dengan belajar. Serindang tulus,
sesamudra keikhlasan, demi terciptanya keindah keanggun serekah senyuman.
Disehampar bumi.
Wanita sehebat Fatimah
Diposting oleh
Unknown
di
22.39
Rabu, 25 Juni 2014
Fatimah Az-Zahra
dilahirkan pada tahun ke-5 setelah Muhammad saw diutus menjadi Nabi, bertepatan
dengan tiga tahun setelah peristiwa Isra' dan Mikraj beliau. Ia lahir pada hari Jumat, 20 Jumadil Akhir, di
kota suci Makkah. Dan dimulailah sang penghulu syurga itu (Insya Allah)
dengan bara keberaniannya dan dingin kesederhanaannya menyatu menghangatkan
senafas detak, sedetak nafas.
“Wahai
‘Aisyah, jika engkau tahu apa yang aku ketahui tentang Fatimah, niscaya engkau
akan mencintainya sebagaimana aku mencintainya. Fatimah adalah darah dagingku.
Ia tumpah darahku. Barang siapa yang membencinya, maka ia telah membenciku, dan
barang siapa membahagiakannya, maka ia telah membahagiakanku.”, itulah seobrol
sebincang Nabi tentang Fatimah pada istrinya, ini menunjukan betapa sang Nabi
mencintai putrinya itu dengan cinta yang teramat luas.
Ketika Ibunya siti Khodijah melambai tangan
meninggalkan dunia, Fatimah yang saat itu baru berusia 6 tahun. Dengan tangan
ikhlas merawat sang Ayah Rosulullah Muhmmad, ia gantikan peran ibunya demi
marawat senyuman sang Ayah.
Ketika petir ujian menggelegar bersama guyuran
hujan caci maki membasahi sang Nabi, Fatimah yang wajahnya lembut berdiri berpasang
badan segagah seberani memarahi para pencaci, hingga tawa-tawa sombong kaum
Quraiys terbungkam dengan keberanian si gadis belia itu. Cintanya kepada sang
Ayah adalah cinta yang sejati, waktu remaja tak ia gunakan untuk mencentil ria,
menglebay ceria, atau mengalay suka. Ia gunakan waktu emas itu untuk berbakti
menghadiahkan cinta bagi sang Ayah.
Rosulullah terlempar kotoran unta, sang Az-Zahra
ini menangis pedih sembari mengusap memebersihkan wajah rosulullah. Pun ketika
bebatuan menampar sang rosul hingga luka demi luka datang berlarian. Fatimah
setia membalut, mengobati luka itu. Ia bagai air dan mentari, keduanya tumbuhkan
sepohon senyum sang Nabi. Untuk itu,
Rasulullah saw memanggilnya dengan julukan Ummu Abiha, yaitu ibu bagi
ayahnya, karena kasih sayangnya yang sedemikian tercurah, sedemikan terpercik
kepada ayahandanya.
Kisah cintanya pun tak luput dari sorotan
keteladan. Saat usianya meremaja mulailah ia diperkenalkan dengan seasma cinta,
tetapi ia pandai menyembunyikan serasa itu, “mencintai dalam diam”, bahkan
katanya setanpun terperangah tak tahu menau tentang satu rasa yang hinggap
dihati gadis itu.
Cinta bagai angin yang berhembus, kedatangannya tak bisa ditepis, ia tak terlihat namun dahsyat terasa, panahnya menusuk kedalam jantung hati hingga detakannya tergeletak tak berdaya, dan berharap si dia mengulurkan tangannya agar dapat berdiri diatas tapak bahagia.
Perasaan cinta itu hinggap namun tak sanggup terdeklarasikan dalam kata. Maka ada istilah "Mencintai dalam Diam".
Fatalnya... banyak diantara kita menggunakan istilah itu untuk menari diatas panggung kesalahan atas nama cinta, memandangi wajah sang pujaan dari kejauhan, melihat foto dan wall FB nya, menghayal hidup bersamanya. Indah memang, tetapi itulah penipuan yang hanya akan merugikan mahalnya waktumu.
Maka mencintai dalam diam bukan berarti harus memperhatikannya, seharusnya kita memantaskan agar hidup bersama sang pujaan menjadi sebuah kenyataan. berdoa, mengadukan curahan hati pada Allah, dan semakin taat pada-Nya, itu adalah cara terbaik "mencintainya dalam diam"
Sadarilah,... Ketika engkau mencintai, yang harus kau lakukan adalah menempatkan Allah dihatimu, karena ketika Allah jatuh cinta pada ketaatanmu, segala doa kan terkabul, sekala pinta kan diberi. Dan Insha Allah.. ia yang kau cintai akan menjemput rasamu dalam belai pelaminan.
Begitulah seni "mencintai dalam diam" ala Fatimah Az-Zahra.
Cinta bagai angin yang berhembus, kedatangannya tak bisa ditepis, ia tak terlihat namun dahsyat terasa, panahnya menusuk kedalam jantung hati hingga detakannya tergeletak tak berdaya, dan berharap si dia mengulurkan tangannya agar dapat berdiri diatas tapak bahagia.
Perasaan cinta itu hinggap namun tak sanggup terdeklarasikan dalam kata. Maka ada istilah "Mencintai dalam Diam".
Fatalnya... banyak diantara kita menggunakan istilah itu untuk menari diatas panggung kesalahan atas nama cinta, memandangi wajah sang pujaan dari kejauhan, melihat foto dan wall FB nya, menghayal hidup bersamanya. Indah memang, tetapi itulah penipuan yang hanya akan merugikan mahalnya waktumu.
Maka mencintai dalam diam bukan berarti harus memperhatikannya, seharusnya kita memantaskan agar hidup bersama sang pujaan menjadi sebuah kenyataan. berdoa, mengadukan curahan hati pada Allah, dan semakin taat pada-Nya, itu adalah cara terbaik "mencintainya dalam diam"
Sadarilah,... Ketika engkau mencintai, yang harus kau lakukan adalah menempatkan Allah dihatimu, karena ketika Allah jatuh cinta pada ketaatanmu, segala doa kan terkabul, sekala pinta kan diberi. Dan Insha Allah.. ia yang kau cintai akan menjemput rasamu dalam belai pelaminan.
Begitulah seni "mencintai dalam diam" ala Fatimah Az-Zahra.
Wajahnya yang elok dan pesona akhlaknya yang
mewangi membuat para pria terhormat menggantung harap, mereka impikan memiliki
istri putri manusia paling mulia itu. Namun penolakan demi penolakan
tersampaikan, Rosul sedang menunggui petunjuk Allah untuk menentukan siapa
pangeran terbaik bagi putrinya itu.
Banyak lelaki yang tertolak, bahkan lelaki
semulia Abu Bakr atau seterhormat Umar Bin Khottob pun harus menerima taqdir
tak bisa bersanding dengan Fatimah. Lalu siapakah yang akan uluran tangan
cintanya tersambut ?.
Yah, Laki-laki itu adalah Ali bin Abi Thalib,
sang pemeluk islam pertama dari kalangan anak-anak ini melamar Fatimah dengan
rona malu-malu, ia menyadari tiada punya apa-apa. Namun cinta bagaikan angin
yang berhembus, tiada alasan apapun, hembusannya tak bisa ditepis. Ia menyapa
sipapun yang ada dihadapnnya. Tak terlihat memang, namun rasanya dahsyat
melangit
.
“Wahai Fatimah, Ali bin Abi Thalib adalah orang
yang telah kau kenali kekerabatan, keutamaan, dan keimanannya. Sesungguhnya aku
telah memohonkan pada Tuhanku agar menjodohkan engkau dengan sebaik-baik
mahkluk-Nya dan seorang pecinta sejati-Nya. Ia telah datang menyampaikan
pinangannya atasmu, bagaimana pendapatmu atas pinangan ini?", tanya sang
Nabi pada Fatimah.
Fatimah lalu menjawab dengan diam, lalu
Rasulullah pun mengangkat suaranya seraya bertakbir, “Allahu Akbar! Diamnya
adalah tanda kerelaannya”. Ternyata sang gadis menerima pinangan pemuda itu,
Ali bin Abi Thalib.
Kemudian diacara pernikahan keduanya, Nabi saw
menuntun Ali dan mendudukkannya di samping Fatimah. Beliau berdoa, “Ya Allah,
sesungguhnya keduanya adalah makhluk-Mu yang paling aku cintai, maka cintailah
keduanya, berkahilah keturunannya, dan peliharalah keduanya. Sesungguhnya aku
menjaga mereka berdua dan keturunannya dari setan yang terkutuk.”
Rasulullah mencium keduanya sebagai tanda
ungkapan selamat berbahagia. Kepada Ali, beliau berkata, “Wahai Ali,
sebaik-baik istri adalah istrimu.”. Dan kepada Fatimah, beliau menyatakan,
“Wahai Fatimah, sebaik-baik suami adalah suamimu”.
Dimalam berpengantin, Fatimah menyempatkan untuk
meromansa dalam canda.
“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu.
Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda”, ‘Ali terkejut dan
berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? dan Siapakah pemuda
itu?”
Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena
pemuda itu adalah Dirimu”. “Barakallah Laka Wa baarakallahu alaika…
Wa jama’a bainakumaa bi khaiir…”, perayaan cinta yang indah, begitu mempesona.
Selanjutnya Fatimah dan Ali merajut rumah cinta
dengan rajutan taqwa, saling memahami, tolong menolong, dan saling menghormati.
Keduanya bahagia karena tertuntun keimanan, tergandeng ketaqwaan.
Hasan, Husain, Zainab, dan Ummu Kultsum. Adalah putra putri
yang terlahir dari rahim Fatimah, mereka terdidik dengan madrasah cinta yang
dibangun sang Fatimah.
Duhai engkau wanita yang semoga keteladan Fatimah
hinggap disetiap detak jantungmu, jadilah wanita sesolehah fatimah. Walau sulit
menyamai tetapi ikhtiar harus ramai diperbincangkan, berusaha harus rajin
didendangkan.
Adalah Fatimah sang
teladan, wanita solehah yang menjadi madrasah cinta bagi anak-anaknya, menjadi
telaga kasih bagi suaminya.
Kesantunan rangkai
ucapnya, ketaatan bingkai lakunya, dan kebaikan helai akhlaknya menjadi firdaus
yang keindahanya tak sanggup tertembus oleh mata, ia tertembus oleh hati hingga
melahirkan senyuman dari rahim cinta.
Adalah Fatimah sang teladan,
wanita solehah yang menghidangkan cicipan-cicipan syurga sepagi sepetang bagi raja tergagah bernama suami,
sesiang semalam bagi prajurit kecil bernama anak-anak. Setiap tuturnya menjadi
melodi menyejukan, setiap gerak lakunya menjadi irama menghangatkan, dan setiap
akhlaknya menjadi istana membahagiakan.
Maka ikhtiarkan diri
menjadi Fatimah selanjutnya, sepenuh kasih, seutuh cinta.
.
.
Wanita-Wanita Penebar Teladan
Diposting oleh
Unknown
di
21.13
Sepandang mata, sedengar telinga, seraba tangan, satapak kaki,
serasa asa. Setakjub wanita-wanita yang kehadirannya mensejukan, sapaannya
menghangatkan, mereka tertulis dalam bait sejarah sebagai wanita teladan penuntun
langkah.
Adalah Ibunda Asiyah yang keteguhannya merawat iman bagai segumpal
karang yang tiada segeserpun terseret amukan ombak. Walau kekasih serumah
sekamar bernma Fir’aun menjadi ujian
pertama perjalanan hidupnya, ia tetap kepalkan keistiqomahkan dengan kepalan
amat kuat, hingga bidadaripun cemburu atas kecantikan akhlaknya.
Atau Ibunda Hajar yang dengan kekuatan cintnya ia ia mengais ketaatan
dari hampar bumi lalu tersampai menuju langit, keringatnya mepertemukan kita
dengan segenang zam-zam, keletihannya menjumpai kita dengan taman shafa dan
marwah, keikhtiarannya mensejati yang lahirkan
bahagia dari rahim cinta.
Atau Ibunda Maryam yang namanya terabadikan dalam kitab cinta
Al-Quran, gaun kesuciaanya terjaga, sutra kehormatannya terawat. Meski dentuman
caci maki menghantam, tetapi kekeuatan imannya mentepok jidatkan setiap ucap
keji yang terlontar kewajah sang bunda, kesuciannya tersimpan dalam pesona
keteladan.
Selanjutnya wanita bernama Siti Khodijah menjadi teladan sepanjang
masa, ia benarkan agama islam sebagai risalah kebenaran, ia dan rosulullah
sedayung seperahu mewangikan agama rahmatan lil’alamin itu, kesetiaannya
menggandeng rosulullah membuat sepohon cinta kokoh hingga menancap kejantung
hati sang Nabi.
Kemudian wanita paling cerdas ‘Aisyah. Diusianya yang belum genap 18 tahun ia sanggup
melahap ilmu tafsir, meneguk ilmu sejarah, memahami faraidh, riwayatkan 4000-an
hadits, & ribuan bait syair tersimpan diotaknya, beliu berparas cantik,
seloncat lincah, segunung cemburu, dan pernah terjadi drama iri fitnah yang mensinggahi
rumah tangganya bersama Nabi. Tetapi keteladannya tetap mewangi, tetap
mengharum. Sepanjang nafas, Sepanjang detak.
Kemudian sang penebar teladan selanjutnya
adalah Fatimah, kehebatannya membungkam kebebalan tawa kaum Quraisy, “Ayahku Al Amin, akhlaqnya mulia, & tak
sekalipun dia pernah rugikan kalian..”, lantang kemarahan sang anak saat ayahnya
Nabi Muhammad dilempar kotoran unta, ia mengais sang ayah dengan tangis kasih,
ia tuntun sembari membalut luka demi luka yang membesit disekulit sang Ayah, ia
bagai putri raja yang gagah berani namun tetap sederhana. Ehm.. ehm, ia pun
pandai “mencintai dalam diam”, hingga kisahnya terpampang abadi diatas dinding
kehidupan .
Itu adalah mereka wanita-wanita
teladan yang terlahir zaman terdahulu, namun tetap auranya mewangi selalu, tak
lekang dimakan waktu, tak hilang dicuri masa.
Dimasa kini, saya tuliskan nama Oki
Setiana Dewi sebagai peneladan bagi kaum hawa, bukan maksud memuji belebih
memuja bekali. Ini hanya dimaksudkan agar teladannya yang bersayap kebaikan, yang
melalu seni ia kepakkan keanggunan islam, pesona akhlaknya layak dijadikan buku
yang terbaca oleh mata dan hati setiap wanita kala ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Total Pageviews
Popular Posts
-
Kisah dari kejadian nyata, dikutip dari tulisan Ustadz Zulfi Akmal **** Aku sudah lulus dari kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan ...
-
Kesolehan seorang Hasbi membuat Logika kalah bertarung dengan cinta, Hani semakin mantap untuk mengungkapkan rasa pada Hasbi. Ia ungkap...
-
Ada dua orang, saling unfriend, saling blokir, bahkan saling menjelek-jelekan satu sama lain. Ada dua orang, saat bersapa menjadi kikuk,...
-
Untuk sebuah nama di Lauh Mahfuzh sana; Jaga... imanmu baik-baik yah! Biarkan bait-bait do'a ini, sebagai utusan hati tuk ungkapan s...
-
"Putraku...", Kata ummi, "Jika hendak mencari pendamping. Maka janganlah hanya mencari ia yang bisa menjadi istri terbaik s...
-
Aku melihat wajah itu murung, betapa berat senyuman di wajahnya menukil, di pipinya terus mengurai rintik-rintik air mata, ditemani dengan...
-
Menangis tak menyelesaikan masalah?," Kata siapa?, bagiku, air mata adalah bagian dari seorang insan. Sebab rerintik air mata adala...
-
Saat pagi tak ada yang ngingetin sarapan; saat sakit tak ada yang ngingetin minum obat; dan saat malam tak ada yang ucapin 'met bobo...
-
Saat ini, aku tidak sedang bertanya apakah jodohku baik, apakah rizqiku banyak, atau apakah hidupku bahagia. Tidak! Saat ini, aku sedang...
-
Sayang sekali, sebenarnya kamu itu cantik. Namun saat ragamu tersentuh sembarang lelaki, kecantikanmu menjadi memudar. Bagai segumpal awa...
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
- Unknown
Blogroll
Blogger templates
Blogger templates
Blogger news
Popular Posts
-
Kisah dari kejadian nyata, dikutip dari tulisan Ustadz Zulfi Akmal **** Aku sudah lulus dari kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan ...
-
Kesolehan seorang Hasbi membuat Logika kalah bertarung dengan cinta, Hani semakin mantap untuk mengungkapkan rasa pada Hasbi. Ia ungkap...
-
Ada dua orang, saling unfriend, saling blokir, bahkan saling menjelek-jelekan satu sama lain. Ada dua orang, saat bersapa menjadi kikuk,...
-
Untuk sebuah nama di Lauh Mahfuzh sana; Jaga... imanmu baik-baik yah! Biarkan bait-bait do'a ini, sebagai utusan hati tuk ungkapan s...
-
"Putraku...", Kata ummi, "Jika hendak mencari pendamping. Maka janganlah hanya mencari ia yang bisa menjadi istri terbaik s...
-
Aku melihat wajah itu murung, betapa berat senyuman di wajahnya menukil, di pipinya terus mengurai rintik-rintik air mata, ditemani dengan...
-
Menangis tak menyelesaikan masalah?," Kata siapa?, bagiku, air mata adalah bagian dari seorang insan. Sebab rerintik air mata adala...
-
Saat pagi tak ada yang ngingetin sarapan; saat sakit tak ada yang ngingetin minum obat; dan saat malam tak ada yang ucapin 'met bobo...
-
Saat ini, aku tidak sedang bertanya apakah jodohku baik, apakah rizqiku banyak, atau apakah hidupku bahagia. Tidak! Saat ini, aku sedang...
-
Sayang sekali, sebenarnya kamu itu cantik. Namun saat ragamu tersentuh sembarang lelaki, kecantikanmu menjadi memudar. Bagai segumpal awa...
Blog Archive
-
▼
2014
(149)
-
▼
Juni
(59)
- "Memaafkan sambil membuatnya menyesal"
- Doa Malam ini
- Berqoulan Sadiida
- Sejantan Salman dan Sejujur Ummud Darda
- Saat Cinta Terjatuh
- Terkadang Menangis itu Memang Perlu.
- Pemuda Pemudi Malang
- Si Centil Perebut Cinta
- Makanan Paling Nikmat
- Selamat datang bulan cinta
- Selayak Derai Tangisan
- Wanita semulia Khodijah
- Wanita Secerdas Aisyah
- Wanita sehebat Fatimah
- Wanita-Wanita Penebar Teladan
- Wanita Sesuci Ibunda Maryam
- Senyum Wanita Setelah Islam
- Tangis Wanita Sebelum Islam
- Bangun.. Banguuuuuun !
- Cintai Allah Seluar Biasa
- Pesan Sang Cicak
- Sahabat Sejati
- Ucapan Lelaki Paling Jujur
- Aby A. Izzuddin
- Kaca yang Berdebu (Bagaimana Menjaga Wanita)
- Wanita Seteguh Ibunda Asiyah
- Video penembakan cinta paling romantis
- Wanita Sehebat Ibunda Hajar
- "Aku terima nikahnya...", bukan mengatakan "Aku te...
- Merindu Wanita Sholehah
- Menangislah Karena Allah !
- Sisihkan Tawamu !
- Nak, kasihanilah Ayah nak !
- Calon Mertua VS Calon Menantu
- Cinta Segitiga untuk Merajut Cinta Semesta,
- Dalam Dekapan Cinta Sejati
- Merindu Wanita yang Dirindui Syurga
- Terkadang Canda Bisa Mencipta Luka
- Duhai diri, mengapa hidupmu banyak masalah ?
- Sekolahkanlah Lisanmu Ini !
- Cinta atau Harta ?
- Tasmi' Quran Juz 2 part 1 Muzammil
- 'Mahar dalam Perspektif Islam'
- Agar Cinta Tak Terbunuh Birahi
- Terkadang Engkau Tidak Perlu Menjadi Kupu-Kupu
- Tempat Ternyaman untuk Menangis
- Putus Cinta ?, Sudahlah....
- Tersenyumlah, Semua Akan Terlukis Indah Pada Waktunya
- Bismillah, Aku Mencintaimu Karena Allah
- Segeralah Bertaubat !
- Ta'aruf Cinta
- Penjarakan Mulutmu, Pasung Telingamu !
- Jatuh Cintalah Kepada Allah
- Menikah Bukan Hanya Karena Cinta
- Wanita, Jangan Banyak Kriteria !
- Jangan Biarkan Wanita Menanti
- Cinta Adalah Kecocokan
- Tagihan Cinta
- Cinta Sejati Tidak Akan Pernah Muncul
-
▼
Juni
(59)