Terkadang Canda Bisa Mencipta Luka

Kamis, 19 Juni 2014
Aku sempat bercanda ria dengan sahabat sekawan seteman, kami bak saudara sepiring segelas, bak keluarga sebantal seguling. tak ada keraguan untuk bercanda puas walau kadang berlebihan.

Suatu saat, karena badannya yang gendut, saya pernah berkata "Waaah, antum harus diet akh, biar lansing. badan segede gitu kaya lahir di GENTONG aja haha". kedengarannya biasa dan sewajarnya bagi dua sahabat akrab. bercanda, tak terpikir akan mengiris luka.

Akan tetapi, hari-hari selanjutnya ia murung pelit senyum. sulit dihubungi susah dicari, kenapa ? kenapa ?. Astaghfirullah, mungkinkah ada yang salah dengan ucapanku. ?

Setelah sekian hari ibu angkatnya bercerita,.. "Anak itu adalah anak yang dibuang oleh orang tuanya, dan kemudian ditemukan didalam GENTONG besar dekat rumah".

Ya Allah ya kariim, ternyata niat bercanda justru malah menyakiti dengan sakit yang teramat sakit. ini menjadi hikmah tersendiri bahwa....

kadang tawa bisa mencipta luka, kadang ceria bisa mengukir dosa. Mungkin didepanmu sang teman akan terbahak mendengar geli candamu, tetapi bisa jadi dibelakang ia menangis perih terlukai tajamnya lisan sahabatnya sendiri.

Kisah diatas terjadi saat masih SD, Alhamdulillah.. sekarang tidak ada masalah namun tetap menyimpan hikmah, semoga persahabatan kedepan lebih membawa berkah, hingga dapat bercanda ria ditaman Jannah, Aamiin

Jika kata-kata tak lagi bermanfaat | Diam lebih menyelamatkan

0 komentar:

Posting Komentar