Fauzi pun beranjak pergi untuk kembali berkeliling, baru
lima langkah berjalan zakia berteriak, “Maaaang... besok lewat sini lagi yaaah,
nasi gorengnya enak !”, Fauzi hanya menjawab dengan sekali anggukan lengkap
dengan senyuman kecilnya.
Seperti permintaan Zaskia, malam selanjutnya Fauzi pun
kembali melintasi rumah Zaskia, “Maaaass... beli Nasgoooor”, teriak seorang
wanita dari teras rumah Zaskia. Tetapi sosok wanita itu bukan zaskia, ia adalah
seorang wanita berusia tiga puluhan, namanya Fitri Nur Annisa. Ia bekerja
dirumah Zaskia sebagai pembantu rumah tangga, wajahnya tidak begitu cantik, ia
seorang janda yang harus meninggalkan kampung halamannya dikebumen jawa tengah
untuk membiayai kedua anaknya. Suaminya meninggal dunia saat menjadi wartawan
di Mesir, suaminya terkena peluru polisi saat meliput demonstran ketika terjadi
kudeta presiden Muhammad Mursi di negeri seribu menara itu.
“O iya mbak, mau berapa bungkus ?”, tanya Fauzi. “Dua
bungkus aja mas, yang satu pedes yang satu enggak !”, jawab Fitri. “Oo baik mbak”, jawab Fauzi dengan wajah
seperti biasa, menunduk.
Beberapa detik kemudian, berdatangan anak-anak Fitri, namanya
Muhammad Fatih yang baru berusia tujuh tahun dan Zahra Choerunnisa yang baru
berusia empat tahun. Memang anak-anak Fitri diperbolehkan ikut tinggal dirumah
oleh keluarga Zaskia. “Umi itu Ciapa ?”, tanya Zahra dengan wajah imutnya, “Eyy
adek masa gak tahu, itu mas mas tukang nasgor
Adeeek”, jawab Fatih dengan suara nyaringnya. Dengan polosnya Zahra berucap,
“wah... mas tukang nasgornya ganteng ya
umi, pengen dech punya papah kaya mas ini”. “Hust gak boleh ngomong kaya gitu !”
ucap Fitri. “Maaf yah mas, anak saya yang satu ini memang agak nakal” ucap
Fitri pada Fauzi dengan raut wajah yang malu. “Iya gapapa mbak, namaya juga
anak-anak”, jawab Fauzi.
“Ini Nasgornya mbak”, kata Fauzi. “O iya maksih mas”, ucap
Fitri sambil memberikan uang pas kepada Fauzan. “Adek-Adek mau nasgor juga ?”
tanya fauzan kepada anak-anak Fitri. “Mau mau mau mau....”, jawab fatih dan Zahra
serempak dengan wajah polosnya. “Eh gak boleh gituuu !”, perintah Fitri pada
anak-anaknya. “Ga papa mbak, lagian ini mau habis ko, jadi saya buatin nasgor buat
adek-adek kecil yang unyu-unyu ini aja”, ucap Fauzi
Fauzi pun membuatkan nasgor buat anak-anak Fitri, “makasih
yah mas !”, ucap Fitri. “Iya mbak sama-sama”,kata Fauzi. “Makacih yaaaahhh mas
tukang nasgor yang ganteeeng !”, teriak Zahra dengan polos namun ngegemesin. Sambil
mengusap rambut Zahra Fauzi berucap, “Sama –sama adek keciiiil”.
Fauzi pun meninggalkan rumah Zaskia, namun sebelum
melangkah Fitri berkata,”Maaf Mas... Ada salam dari non Zaskia”, dengan sedikit
kebingungan Fauzan bertanya,”Zaskia ?, Zaskia siapa ?”, “Itu maaaas, yang kemarin
malem beli nasgor dari mas, sekarang Zaskia sedang ngisi ceramah dimesjid, katanya
kalo tukang nasi goreng lewat, pesenin nasgor dua dan titip salam juga, gitu
maaas !”, jawab Fitri, “O itu.. Waalaiki Waalihassalaaam” ucap Fauzi dengan
senyum kecilnya.
Fauzi pun beranjak pergi, lalu diperjalanan ia melintasi sebuah
mesjid dikomplek itu, “Mang tukang Nasgoooor”, teriak seorang wanita dengan
gamis lebar, kerudung yang menjulur, dan Al-Quran dipelukannya. Yah.. dia
Zaskia yang baru selesai mengisi ceramah.
“Non Zaskia ?” ucap Fauzi secara spontan. “Apa Mang.. Kok Amang tahu nama saya ?”, tanya Zaskia dengan rekahan senyumnya yang santun.
Apakah antara Fauzi dan Zaskia akan ada cinta ?
Apakah Fitri sang janda beranak dua akan memendam rasa pada Fuazan ?
To be continued ^_^
0 komentar:
Posting Komentar