Bukan Ayat Ayat Cinta 2

Minggu, 18 Mei 2014


Fauzi pun beranjak pergi untuk kembali berkeliling, baru lima langkah berjalan zakia berteriak, “Maaaang... besok lewat sini lagi yaaah, nasi gorengnya enak !”, Fauzi hanya menjawab dengan sekali anggukan lengkap dengan senyuman kecilnya. 

Seperti permintaan Zaskia, malam selanjutnya Fauzi pun kembali melintasi rumah Zaskia, “Maaaass... beli Nasgoooor”, teriak seorang wanita dari teras rumah Zaskia. Tetapi sosok wanita itu bukan zaskia, ia adalah seorang wanita berusia tiga puluhan, namanya Fitri Nur Annisa. Ia bekerja dirumah Zaskia sebagai pembantu rumah tangga, wajahnya tidak begitu cantik, ia seorang janda yang harus meninggalkan kampung halamannya dikebumen jawa tengah untuk membiayai kedua anaknya. Suaminya meninggal dunia saat menjadi wartawan di Mesir, suaminya terkena peluru polisi saat meliput demonstran ketika terjadi kudeta presiden Muhammad Mursi di negeri seribu menara itu.

“O iya mbak, mau berapa bungkus ?”, tanya Fauzi. “Dua bungkus aja mas, yang satu pedes yang satu enggak !”, jawab Fitri.  “Oo baik mbak”, jawab Fauzi dengan wajah seperti biasa, menunduk.

Beberapa detik kemudian, berdatangan anak-anak Fitri, namanya Muhammad Fatih yang baru berusia tujuh tahun dan Zahra Choerunnisa yang baru berusia empat tahun. Memang anak-anak Fitri diperbolehkan ikut tinggal dirumah oleh keluarga Zaskia. “Umi itu Ciapa ?”, tanya Zahra dengan wajah imutnya, “Eyy adek masa gak tahu, itu mas mas tukang nasgor  Adeeek”, jawab Fatih dengan suara nyaringnya. Dengan polosnya Zahra berucap, “wah... mas  tukang nasgornya ganteng ya umi, pengen dech punya papah kaya mas ini”. “Hust gak boleh ngomong kaya gitu !” ucap Fitri. “Maaf yah mas, anak saya yang satu ini memang agak nakal” ucap Fitri pada Fauzi dengan raut wajah yang malu. “Iya gapapa mbak, namaya juga anak-anak”, jawab Fauzi.

“Ini Nasgornya mbak”, kata Fauzi. “O iya maksih mas”, ucap Fitri sambil memberikan uang pas kepada Fauzan. “Adek-Adek mau nasgor juga ?” tanya fauzan kepada anak-anak Fitri. “Mau mau mau mau....”, jawab fatih dan Zahra serempak dengan wajah polosnya. “Eh gak boleh gituuu !”, perintah Fitri pada anak-anaknya. “Ga papa mbak, lagian ini mau habis ko, jadi saya buatin nasgor buat adek-adek kecil yang unyu-unyu ini aja”, ucap Fauzi

Fauzi pun membuatkan nasgor buat anak-anak Fitri, “makasih yah mas !”, ucap Fitri. “Iya mbak sama-sama”,kata Fauzi. “Makacih yaaaahhh mas tukang nasgor yang ganteeeng !”, teriak Zahra dengan polos namun ngegemesin. Sambil mengusap rambut Zahra Fauzi berucap, “Sama –sama adek keciiiil”.

Fauzi pun meninggalkan rumah Zaskia, namun sebelum melangkah Fitri berkata,”Maaf Mas... Ada salam dari non Zaskia”, dengan sedikit kebingungan Fauzan bertanya,”Zaskia ?, Zaskia siapa ?”, “Itu maaaas, yang kemarin malem beli nasgor dari mas, sekarang  Zaskia sedang ngisi ceramah dimesjid, katanya kalo tukang nasi goreng lewat, pesenin nasgor dua dan titip salam juga, gitu maaas !”, jawab Fitri, “O itu.. Waalaiki Waalihassalaaam” ucap Fauzi dengan senyum kecilnya.

Fauzi pun beranjak pergi, lalu diperjalanan ia melintasi sebuah mesjid dikomplek itu, “Mang tukang Nasgoooor”, teriak seorang wanita dengan gamis lebar, kerudung yang menjulur, dan Al-Quran dipelukannya. Yah.. dia Zaskia yang baru selesai mengisi ceramah.

“Non Zaskia ?” ucap Fauzi secara spontan. “Apa Mang.. Kok Amang tahu nama saya ?”, tanya Zaskia dengan rekahan senyumnya yang santun. 

Apakah  antara Fauzi dan Zaskia akan ada cinta ?
Apakah Fitri sang janda beranak dua akan memendam rasa pada Fuazan ?

To be continued ^_^

0 komentar:

Posting Komentar