Bukan Ayat Ayat Cinta

Sabtu, 17 Mei 2014


Fauzi Chaerul Anam, seorang pemuda kampung yang sedang mengadu nasib di Bandung, ia berasal dari salah satu pelosok desa di kabupaten Sukabumi. Tekadnya untuk mencari ilmu dikota Bandung begitu kuat walau keluarganya hanya seorang petani. Dengan seuntai ucapan Bismillah ia berangkat kuliah ke Bandung dengan uangnya sendiri, lalu untuk bertahan hidup dan membiayai kuliahnya ia bekerja sebagai pedagang nasi goreng. Siangnya ia kuliah lalu malamnya ia berdagang.

Universitas Padjadjaran Kampus Iwa Koesoemasoemantri di Dipati Ukur menjadi tempat ia menimba ilmu, ia mengambil  Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Bahasa Indonesia karena memang memiliki mimpi menjadi penulis profesional.

Wajahnya begitu tampan, hingga ia jadi bahan godaan para kaum hawa di kota kembang, bahkan ia terkenal sebagai Lee Min Ho nya Indonesia, parasnya putih namun gagah, perawakannya tidak begitu tinggi namun tetap memancarkan aura pria dewasa, tutur katanya begitu santun, namun yang paling membuat kaum hawa ”kelepek-kelepek” adalah sikap pendiamnya. Tak pernah ia tertawa terbahak bahak, apalagi marah membabi buta, hanya senyum kecil yang selalu hiasi wajah rupawannya.

Namun siapa sangka, Lee Min Ho nya indonesia ini ternyata seorang pedagang nasi goreng. Setiap malam ia berkeliling dikomplek Bumi Panyawangan, salah satu Perum di Bandung. Ba’da Isya ia berangkat berdagang dan sejam kemudian dagangannya langsung ludes habis terjual, yapz !, para pembantu, gadis gadis, hingga ibu ibu komplek jadi pelanggan setia Fauzi. Ketampanan Fauzi menjadi daya tarik tersendiri.

Namun dibalik ketampanan parasnya ia juga menyimpan ketampanan akhlak dalam hatinya, tak pernah matanya terlalu lama memandang wajah wanita yang bukan mahromnya, tak pernah tangannya menyentuh wanita yang tidak halal baginya. Fauzi bagai Nabi Yusuf abad modern, walau banyak wanita yang mendekatinya, ia selau menjauh demi menjaga mahalnya sebuah Izzah.

Pada suatu malam dengan gerobaknya ia melintasi sebuah rumah,. “Maaaangg, Maaang berhentiiiii, beli nasi goreng nyaaaa” , terdengar teriakan dari rumah itu. Saat menoleh fauzi melihat seorang wanita cantik, jilbabnya menjulur panjang, aura kesolehannya begitu terlihat jelas. ialah Zaskia Putri, seorang lulusan Al-Azhar kairo mesir yang baru pulang keindonesia, ia adalah putri dari Kiyai Syamsuddin, seorang kiayi terpandang di Bandung. 

Fauzi bukan sosok lelaki yang apabila melihat wanita cantik langsung salah tingkah, tidak !, ia tetap bersikap kalem lengkap dengan senyum manisnya. “Iya non.. mau dibungkus berapa nasi gorengnya ?” tanya Fauzi dengan wajah tertunduk, tak ada sekajap mata pun ia memandang wanita secantik zaskia. Lalu zaskia menjawab “Dua bungkus aja Mang, yang satu pedes yang satu enggak yah ?”, “Baik non”, jawab Fauzi dengan wajah yang masih tertunduk. Ia hanya fokus pada nasi putih yang akan ia goreng.

Zaskia juga bukan gadis yang ketika melihat lelaki tampan langsung kecentilan, Zaskia yang lulusan universitas islam tertua didiunia itu juga menunduk sambil memijit-mijit tombol Hp-Nya.

“Ini non nasi gorengnya !” ucap Fauzi. Lalu Zaskia berkata, “O iya mang, makasih. Berapa harganya mang ?”. “Enam belas ribu non”, jawab Fauzi. sambil menyodorkan uang dua puluh ribuan Zaskia berkata, “Ini bang... kembaliannya diambil aja yah !”. dengan wajah tertunduk Fauzi berkata, “Makasih neng, tapi ada kok uang kembaliannya, bentar yah !”. Zaskia sambil beranjak pergi berkata, “Udah mang ambil aja kembaliannya.. gapapa ko !”. Dengan senyum kecilnya Fauzi berkata, “Maaf neng, saya gak bisa mengambil kembaliannya, tapi gimana kalo uang kembalian ini saya masukan ke kotak amal aja ?”, dengan mata yang sedikit memandang Zaskia menjawab, “Iya mang terserah !”.

Fauzi pun beranjak pergi untuk kembali berkeliling, baru lima langkah berjalan zaskia berteriak, “Maaaang... besok lewat sini lagi yaaah, nasi gorengnya enak !”, Fauzi hanya menjawab dengan sekali anggukan lengkap dengan senyuman kecilnya. 

Seperti permintaan Zaskia, malam selanjutnya Fauzi pun kembali melintasi rumah Zaskia....

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah akan ada bumbu-bumbu cinta diantara meraka ?

To be Continued

0 komentar:

Posting Komentar